Aktivis AMAN Tano Batak: Sudah Kecewa Berat, Masyarakat Toba Ogah Pilih Poltak Sitorus Lagi

Aktivis AMAN Tano Batak: Sudah Kecewa Berat, Masyarakat Toba Ogah Pilih Poltak Sitorus Lagi
Bupati Toba, Poltak Sitorus, dinilai telah gagal total memenuhi janji-janjinya selama memerintah hingga kini.

Aktivis AMAN Tano Batak: Sudah Kecewa Berat, Masyarakat Toba Ogah Pilih Poltak Sitorus Lagi

Tanpa adanya upaya yang nyata, dan jika tanpa keberhasilan memperbaiki kesejahteraan rakyat serta pengelolaan yang jujur dan terbuka, lanjutnya, dukungan masyarakat terhadap seorang pemimpin dapat berkurang secara signifikan.

“Pernyataan masyarakat yang menyatakan bahwa mereka tidak akan memilih Poltak Sitorus lagi sebagai Bupati Toba merupakan bentuk kejujuran dan refleksi atas ketidakpuasan terhadap kepemimpinannya,” katanya.

Bacaan Lainnya

“Selama menjabat, Poltak Sitorus dinilai belum menunjukkan keberhasilan yang signifikan dan bahkan telah mengambil keputusan yang merugikan masyarakat,” lanjut Fernando Simanjuntak.

Untuk mengatasi situasi ini, kata dia lagi, seorang pemimpin seperti Poltak Sitorus semestinya perlu mendengarkan keluhan masyarakat, melakukan evaluasi, dan membuat perubahan yang sesuai untuk memperbaiki hubungan dan kepercayaan publik.

Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain,transparansi dan akuntabilitas dengan menyediakan laporan yang transparan dan akuntabel tentang penggunaan dana publik dan pelaksanaan program pemerintah.

“Proses pengadaan harus dilakukan secara transparan dan sesuai dengan prosedur yang berlaku,” ujarnya.

Kemudian, sangat diperlukan adanya dialog dan komunikasi antara Pemerintah Kabupaten Toba, khususnya Poltak Sitorus dengan Masyarakat Toba.

“Perlu mengadakan dialog terbuka dengan masyarakat untuk mendengarkan keluhan dan masukan mereka. Hal ini akan membantu membangun kembali kepercayaan masyarakat dan menunjukkan bahwa pemerintah mendengarkan dan responsif terhadap kebutuhan mereka,” lanjut Fernando Simanjuntak.

Kemudian, perlunya pembuktian atau tindakan konkret dan keberhasilan melaksanakan program-program yang nyata dan berhasil dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat.

“Misalnya, memastikan program pertanian berhasil dengan melibatkan ahli pertanian dan memastikan distribusi bibit dan bantuan tepat sasaran,” ujarnya.

Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Toba, khususnya Bupati Toba Poltak Sitorus harusnya berkolaborasi dengan Masyarakat Adat, serta menghormati hak-hak Masyarakat Adat, dan memastikan bahwa keputusan-keputusan pemerintah tidak merugikan mereka.

“Kolaborasi yang lebih baik dengan Masyarakat Adat dapat membantu memperbaiki hubungan dan menghindari konflik,” katanya.

Tanpa adanya respons yang tepat, menurut Fernando Simanjuntak, dukungan masyarakat akan terus menurun, dan pasti sangat berdampak negatif pada karier politik seorang pemimpin di masa depan.

“Masyarakat memiliki kekuatan untuk memilih atau tidak memilih pemimpin berdasarkan evaluasi kinerja mereka. Dan ini menjadi cerminan dari dinamika demokrasi, di mana masyarakat memiliki peran penting dalam menentukan masa depan kepemimpinan daerah mereka,” tandas Fernando Simanjuntak.

Ikuti kami di Google News