Aktivis Jambi Soroti Jalan Gubernur Jambi Rusak Parah

Aktivis Jambi Soroti Jalan Gubernur Jambi Rusak Parah I Teras Media

Terasmedia.co Jambi – Taman dan pembatas jalan di depan kantor Gubernur Jambi rusak parah, diduga keras, kerusakan jalan tersebut akibat salah satu mobil yang terpental ke luar jalur saat Drag Race Mobil.

Jalur menuju kantor DPRD dan kantor Gubernur Provinsi Jambi itu, diduga di jadikan sebagai area jalur balapan kejurnas, hal ini di sampaikan oleh salah satu Aktifis Jambi Heru, pantauannya jalan tersebut dijadikan jalur balap sepeda motor dan mobil atau kejurnas.

“Ya untuk hari ini saya lihat ada pertandingan balap mobil, yang sudah di mulai sekira pukul 09.30 WIB, pagi tadi,” ujar Heru kepada media, Sabtu (25/2/23).

Bacaan Lainnya

Baca juga : Relawan Muda Jambi Solid Menangkan Airlangga Capres 2024

Sementara itu ia menjelaskan, Jalan menuju Lapangan Kantor Gubernur Jambi Kecamatan Telanai Pura, Kota Jambi itu. jalan tersebut memiliki 2 jalur, yang mana jalan tersebut di batasi dengan taman ditengahnya.

“Selain jalur yang lurus dan memiliki 2 jalur, jalur tersebut juga terdapat tanda pengingat untuk pengemudi agar pelan-pelan atau mengurangi kecepatan, yang sering di sebut sebagai polisi tidur. Bukan makin di tambah kecepatan,” ujarnya.

Dari salah satu unggahan video di Instagram Infoanakjambi, sabtu (25/2/23) sekira pukul 21.45 WIB, terlihat salah satu mobil yang sedang melaju kencang dari arah lampu merah menuju lapangan kantor Gubernur, mobil tersebut terpental ke luar jalur, yang mengenai area pembatas jalan hingga taman di dalamnya rusak.

Berdasarkan hal itu ia menyesalkan atas perizinan yang di berikan oleh pihak Pemprov, menurutnya jalur itu bukanlah yang tepat untuk dijadikan lokasi balapan, karena selain dari menggangu arena perkantoran, juga suara mobil yang bising hingga mengganggu pengguna jalan, dan warga di seputaran.

“Sangat kami sayangkan area tersebut dijadikan sebagai lokasi balapan, jalur tersebut menutup akses untuk area perkantoran, dan juga jalan tersebut sebagai jalan lalu lalang masyarakat, selain membuat bising atau menggangu masyarakat, masyarakat juga terpaksa mencari jalur yang lain hingga lebih jauh, karena jalur tersebut dipagari dengan seng di pasang di lampu merah,” tutupnya.

Atas kejadian itu saat awak media ingin konfirmasi ke lokasi kejadian, awak media tidak di perizinan masuk. “Kalua ingin masuk harus bayar,” ujar salah satu penjaga yang tidak mau menyebutkan Namanya kepada awak meida, sampai berita ini di terbitkan awak media tidak mendapat izin masuk ke lokasi, Sabtu (25/2/23), siang.

Ikuti kami di Google News