TerasMedia.co Sukabumi – Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, H. Ayep Zaki mengatakan bahwa Indonesia memerlukan solusi alternatif dalam rangka pemenuhan kebutuhan pupuk secara nasional.
Sebagai salah seorang pelaku industri pertanian yang terus membangun ekosistem pertanian di berbagai wilayah Indonesia, Ayep mengaku juga terus aktif mencari solusi kebutuhan pupuk para petani melalui berbagai terobosan. Mulai dari mendorong produksi Pupuk Batubara Futura yang merupakan salah satu produk hasil temuan putra Bangsa.
“Salah satu yang saya perjuangkan dalam penataan kebaikan ini adalah mendorong produksi pupuk Futura yang telah mendapatkan hak paten di Amerika oleh putra bangsa bernama RUH Saputra,” terang Ayep, Minggu (12/3).
Bacaleg NasDem untuk DPR RI dari Dapil IV Jawa Barat yang meliputi wilayah Sukabumi Raya itu mengatakan, melalui PT. Bursatani Global Niaga, Pupuk Futura juga sudah mendapatkan izin edar dan telah didistribusikan ke berbagai provinsi di Indonesia secara bertahap, seperti Provinsi Sumatera Barat, Riau, Lampung, Sumsel, Bangka Belitung, Jabar, Banten, Jateng, Kalsel, Kalteng, Kaltim, NTB, Maluku dan Papua.
Ayep Zaki yang juga Pendiri Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) menyampaikan bahwa Pupuk Futura menjadi alternatif yang saat ini digunakan petani karena mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50%.
“Bisa dikombinasikan pupuk yang biasa digunakan petani, dan sudah terbukti di berbagai komoditas seperti tanaman padi, jagung, kedelai, serta hortikultura lain seperti bawang merah sampai tanaman perkebunan seperti kelapa sawit,” papar Ayep.
Dengan kehadirina pupuk Futura, Ayep berharap bisa menjadi solusi alternatif atas kekurangan pupuk yang terjadi.
“Jika kawan-kawan berminat bisa berkunjung ke website bursatani.com,” tambah dia.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo dalam satu unggahan di instagram resminya, Kamis (9/3) menyatakan bahwa kebutuhan pupuk secara nasional kurang lebih 13 juta ton.
Pabrik-pabrik industri pupuk di Indonesia sejauh ini dapat memproduksi sekitar 3,5 juta ton dan ada tambahan dari Pupuk Iskandar Muda 570 ribu ton ditambah impor pupuk sebanyak 6,3 juta ton, namun belum mampu memenuhi kebutuhan pupuk nasional.
Menjadi salah satu fokus Presiden Jokowi menghadirkan solusi pemenuhan kebutuhan pupuk nasional yang juga menjadi problem dunia karena tempat bahan baku maupun produksi pupuk adalah Rusia dan Ukraina yang masih berperang.