Teropongistana.com JAKARTA – Budayawan Kidung Tirto Suryo Kusumo meramalkan pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran bakal memenangkan Pemilihan Presiden-Wakil Presiden RI pada 2024 dalam satu putaran.
Menurut spiritualis asal Gunung Lawu ini, Prabowo-Gibran akan meraup sekitar 56 persen suara pada putaran pertama Pilpres, sedangkan sisanya diperebutkan oleh pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin dan pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
“Berdasarkan penerawangan saat ini, saya melihat Prabowo-Gibran akan menang satu putaran dengan angka cukup telak, lebih kurang 56 persen. Namun semuanya tetap kembali kepada kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkapnya saat ditanya ramalan hasil Pilpres 2024, Jumat (1/12/2023).
Dia mengatakan, hasil Pilpres 2024 akan menegaskan suara alam semesta mengenai masa depan Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran. “Tanda-tanda alam kemenangan Prabowo-Gibran sudah terkuak, tetapi sebagai manusia harus tetap berikhtiar untuk mewujudkan kemenangaan itu,” ujarnya.
Tanda-tanda alam itu, tutur Kidung Tirto, sebenarnya sudah cukup kentara. Selain Prabowo dikenal sebagai politikus kawakan yang memimpin Partai Gerindra, juga memiliki sikap ksatria dalam bernegara dan berpolitik.
Prabowo dinilai tidak egois dalam berpolitik, bahkan bersedia diajak bergabung ke dalam koalisi pemerintahan untuk mendukung pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. “Secara positif, keputusan Prabowo itu menunjukkan dia mengutamakan kepentingan bangsa di atas pribadi atau parpol,” ucapnya.
Di sisi lain, lanjut Kidung Tirto, kehadiran Gibran dalam perpolitikan nasional juga merupakan kehendak alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Berbagai dinamika yang terjadi selama ini, terpilihnya Gibran sebagai cawapres Prabowo merupakan suratan takdir dan ikhtiar manusia.
“Gibran sudah melalui berbagai ujian hingga terpilih menjadi cawapres Prabowo hingga ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum. Prabowo dan Gibran tinggal menunggu restu dari rakyat melalui Pilpres mendatang untuk memimpin bangsa ini ke depan,” kata budayawan yang selalu mengikuti perkembangan politik dan hukum ini.
Kidung Tirto menilai Prabowo-Gibran sudah melakukan ikhtiar untuk merebut suara rakyat, antara lain melalui metode kampanye simpatik dan kreatif. “Cara-cara sosialisasi dan kampanye Prabowo-Gibran cukup menarik, seperti goyang gemoy dan sebagainya. Kampanye simpatik ini harus disertai edukasi sehingga dapat dipahami rakyat di akar rumput,” ujarnya.
Menurut dia, Prabowo sudah tepat memilih Gibran sebagai cawapres. Selain mewakili kaum muda, Gibran diyakini bisa membawa gerbong besar simpatisan dan relawn Jokowi, yang nota bene adalah ayahnya sendiri.
Meskipun kader PDIP, Jokowi memiliki jaringan relawan yang dikenal loyal. Selama ini dia sering didesak oleh ralawan untuk menentukan sikap dalam Pemilu 2024. Dengan masuknya Gibran sebagai cawapres, Jokowi dianggap mendukung Prabowo-Gibran meskipun tidak pernah dinyatakan secara eksplisit.
Relawan yang tergabung dalam Seknas Jokowi mempunyai daya tarik tersendiri dalam Pilpres 2024 karena sudah terbukti menjadikannya sebagai Presiden dua periode.
Ketika ditanya apakah mendukung Prabowo-Gibran, Kidung Tirto menegaskan dia pribadi saat ini bersikap netral, tidak menjadi bagian dari tim salah satu calon. “Siapapun yang nanti terpilih menjadi Presiden dan Wapres, saya akan menghormati dan mendukung sebab mereka telah terpilih secara demokratis,” tandasnya.
Namun dia mengingatkan semua capres-cawapres wajib diketahui kredibilitas dan integritasnya, serta sudah teruji ideologinya. Sebab menghadapi tantangan berat di masa depan dan mewujudkan Indonesia Maju, bangsa ini membutuhkan pemimpin yang tepat, tegas, beradab dan berhati mulia.
Dia mengingatkan, seorang pemimpin harus mampu menyentuh hati orang lain sebelum meminta mereka melakukan sesuatu. “Pemimpin yang baik harus terlebih dulu menjadi pelayan yang baik. Kepemimpinannya dilaksanakan lebih sebagai sikap dan tindakan nyata, bukan sekadar kata-kata,” ucapnya.
Menurut Kidung Tirto, mencari sosok yang bisa menjadi pengayom dan pelindung sekaligus mempunyai kecerdasan seperti Jokowi memang tidak mudah.
Oleh sebab itu, dia berharap rakyat Indonesia dapat memilah dan memilih sosok yang pantas untuk memimpin bangsa yang besar ini. Pemimpin Indonesia harus teruji dan direstui leluhur bumi pertiwi tercinta ini.