Terasmedia.co Jakarta – ETOS Indonesia Institute mengumumkan hasil survei terbaru terkait perolehan suara beberapa partai politik. ETOS prediksi partai yang akan lolos parlemen threshold (PT) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Menurut hasil survei ETOS, calon presiden Prabowo Subianto menduduki peringkat tertinggi dengan persentase 37,8%. Prabowo unggul atas nama-nama lainnya, kemudian Ganjar Pranowo berada di posisi kedua dengan 31,4%, dan Anies Baswedan di tempat ketiga dengan persentase 24,7%.
“Survei ini menunjukkan bahwa Prabowo Subianto tidak terpengaruh oleh perpindahan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke koalisi Anies Baswedan, bahkan sebaliknya, posisinya semakin kuat,” ujar Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institut, Iskandarsyah, seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Kamis (7/9/2023).
Iskandar mengungkapkan, survei ini melibatkan hampir 1200 responden dari lima provinsi utama, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dengan margin error sekitar 2,81% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Metode survei dilakukan secara acak dengan penggunaan kuesioner dan berlangsung pada periode 18-31 Agustus 2023.
Selain itu, survei ETOS juga mengungkap hasil perolehan suara enam partai politik yang diperkirakan akan melampaui ambang parlemen. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memimpin dengan persentase 21,1%, diikuti oleh Partai Golkar dengan 19,7%, Partai Gerindra dengan 17,3%, dan Partai Demokrat dengan 15,7%. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem juga memperoleh persentase yang signifikan, masing-masing 13,4% dan 11,8%.
Menurutnya, pansangan calon presiden yang diusung oleh partai-partai sangat berpengaruh besar terhadap perolehan suara partai politik tersebut. Sebab, hasil survei menunjukkan pengaruh kuat dari calon presiden terhadap perolehan suara partai politik pendukungnya.
“Ini tak akan bisa disanggah lagi, partai-partai pendukungpun juga berefek, partai Golkar bukan partai baru, partai tua dan sangat berpengalaman menuju senayan, partai ini pun mendukung pak Prabowo berkoalisi bersama partai Gerindra, PAN dan partai-partai kecil lainnya, partai Demokrat juga partai yang pernah berkuasa selama dua periode, jadi tak perlu diragukan lagi, sikap partai Demokrat hengkang dari koalisi mendukung Anies sepertinya mendongkel kekuatan partai Demokrat kembali, partai Nasdem juga terdongkel karena Bacapresnya dan terakhir partai Keadilan Sejahtera (PKS), publik menunggu sikap partai ini, apa masih tetap mendukung Anies bersama Nasdem atau akan ikutan hengkang paska PKB merapat di koalisi itu,” ucap Iskandarsyah.
Iskandar juga menjelaskan bahwa partai-partai yang mendukung calon presiden tertentu juga mendapat dampak positif. Partai Golkar yang mendukung Prabowo bersama Gerindra dan partai-partai kecil lainnya memiliki pengalaman dan dukungan yang kuat dalam perjalanan menuju parlemen.
Demikian pula, partai Demokrat yang telah berkuasa selama dua periode mendapat dukungan tambahan karena keputusannya untuk tidak mendukung Anies Baswedan.
“Semua kemungkinan-kemungkinan bisa terjadi 3 (Tiga) bulan ke depan, membuat suasana politik kita semakin dinamis, perubahan, perpindahan, akan sangat mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan, karena semua Partai Politik sedang mempersiapkan strategi ke depannya, termasuk dalam menentukan Bacawapresnya untuk calon-calon yang mereka usung dan dukung, apakah PAN, PPP, Hanura, PERINDO dan lain-lain tak akan lolos Parlement threeshold?, politik hari ini masih abu-abu kok. Kemungkinan-kemungkinan bisa terjadi, kita lihat nanti 3 (Tiga) bulan ke depan hasil survei ETOS selanjutnya.” jelasnya.
Lebih lanjut, publik masih menunggu untuk melihat sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang diperkirakan akan mendukung Anies Baswedan bersama Partai Nasdem setelah PKB bergabung dalam koalisi tersebut. Dinamika politik terus berlanjut, dan hasil survei ini memberikan gambaran awal yang menarik tentang bagaimana politik Indonesia akan berkembang selama beberapa bulan mendatang.
“Di tiga bulan ke depan sangat yakin semua akan menyusut partai-partai mana yang akan lolos ke senayan selain enam partai tadi,” tutupnya. (Dayat)