Terasmedia.co,. TANGERANG – Sejumlah ojek pangkalan di Kabupaten Tangerang menaikkan tarif mengikuti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kenaikan tarif terdekat menjadi Rp 20.000, dari sebelumnya Rp 15.000.
“Kita mengikuti kenaikan harga BBM, Tarif terdekat Rp 20.000, naik Rp 5.000,” kata Mamat (44), ojek pangkalan di Jalan Raya Mauk Desa Jatiwaringin , pada Minggu (18/9/2022).
Sebelumnya, ojek pangkalan di lokasi tersebut masih mengenakan tarif Rp 15.000 untuk jarak terdekat, dengan kenaikan harga BBM ini, pengguna jasa ojek pangkalan dapat memaklumi kenaikan tarif.
Baca Juga : Keseruan Yuk Ngopi Bae Ojol Bareng Kapolda Banten
Biasanya, warga menggunakan jasa ojek pangkalan karena dikejar waktu untuk sampai tempat tujuan atau warga yang tidak mempunyai aplikasi ojek online (ojol).
“Selain naik ojeg masyarakat juga masih banyak memilih angkot,” tuturnya.
Menurutnya, untuk jarak jauh biasanya pengguna jasa ojek pangkalan melakukan tawar menawar harga, dia mengaku mendapat tiga orang penumpang per hari sudah bersyukur.
Meskipun saat ini, pengguna jasa ojek pangkalan makin berkurang seiring dengan maraknya sepeda motor yang dimiliki warga, hal ini membuat nasib ojek pangkalan menjadi kembang kempis.
Sambil menunggu pelanggan, Mamat (44) mengatur lalu lintas yang keluar masuk di perempatan Jalan Raya Mauk Desa Jatiwaringin.
“Tarif ojek pangkalan tidak diatur oleh pemerintah atau pihak lain, artinya masih ada tawar menawar,”ungkapnya.
Baca Juga : DPP KNPI Soroti Kenaikan BBM, Begini Solusinya
Disisi lain Mahmud (35) yang berprofesi sebagai Ojek Online (Ojol) mengalami hal yang sama dengan kenaikan harga BBM tarip penumpang pun ikut naik.
“Sebelum BBM naik lokasi dari Gintung menuju Cengkareng Rp 35.000/Rp 40.000, Sesudah BBM naik tarif Ojol ikut naik dari Lokasi Gintung Menuju Cengkareng Rp 70.00p/Rp 80.000,” ungkapnya Mahmud Ojol.
Ia berharap pihak Pemerintah bisa membantu Ojek pangkalan dan juga Ojol dengan kondisi BBM seperti ini, adanya kenaikan BBM ini benar – benar terasakan oleh tukang ojek.
Sementara itu Diana (22) yang berprofesi karyawan swasta yang selalu pakai jasa ojek juga mengatakan bahwa kenaikan harga BBM ini sangat berdampak buruk kepada masyarakat.
“Keputusan pemerintah menaikan BBM disaat sekarang ini sangat tidak tepat, mengingat kondisi pandemi yang mempengaruhi ekonomi masyarakat masih terasakan, karna kenaikan BBM ini akan berdampak terhadap kenaikan bahan pangan atau lainya,”ujarnya
Lanjutnya, Diana (22) berharap kepada pemerintah apabila semua BBM dinaikan harusnya gaji juga naik, dan bantuan untuk para ojek juga ada agar masyarakat tidak menjerit seperti ini.
(Bandi/4r)