Terasmedia.co Serang – Buni Alaras anak ke-4 dari enam bersaudara. Ayahnya, Abdullah Arsyad, buruh serabutan yang kerap meninggalkan keluarga di Desa Kamaruton, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang. Dia mempunyai enam (6) orang anak termasuk Buni Alaras anak yang ke empat (4).
Buni saat ini tercatat sebagai siswa kelas tiga di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kecamatan Kibin, Serang. Tapi, pada senin (10/4/2023) kemarin, dia terpaksa harus pulang karena petugas Tata Usaha di SMK tak mengizinkan Buni untuk mengikuti ujian, sebab ia masih memiliki tunggakan uang sekolah yang cukup besar sejak kelas satu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi, bila dihitung-hitung untuk total tunggakan uang sekolah Buni hampir Rp 5.000 000 (lima juta rupiah). Waktu itu keluarga Buni menyanggupi bayar Rp 500 ribu. Tetapi, pihak sekolah meminta paling sedikit Rp 1 juta, baru dia diperbolehkan mengikuti ujian bersama rekan-rekanya.
“Bapak sampai sebulan, bahkan kadang setelah dua bulan baru pulang ke rumah. Biasanya Bapak ke Bekasi untuk mengumpulkan barang-barang bekas”, cerita Asep, kakak sulung Buni.
Sambil berkaca-kaca, Asep menceeitakan bahwa pada Senin, Selasa, dan Rabu (10 s.d. 12/4/23) teman-temannya Buni sedang menjalani ujian di sekolah. Buni hanya bisa terdiam diri di rumah sambil meratapi nasibnya sendiri agar bisa mengikuti ujian.
Baru Rabu (13/4/23), Buni ditemani oleh kakak nomor dua yaitu Iim Ardian, datang untuk berunding dengan pimpinan SMK. Setelah berunding, dia kemidian membayar Rp 450 ribu, akhirnya pada saat itu Buni mendapatkan kartu ujian, tapi baru bisa ikut ujian Kamis ini (13/4/23).
Sementara, pada Kamis (13/4/23) tampak sudah ikut ujian di SMK “IM” Kibin. Mata pelajaran yang dujikan sejak Senin sebelumnya akan ia ikuti secara susulan. Mendengar kabar warga yang terkena himpitan ekonomj, Irjen Pol Rudy Adi Nugroho terkait terhambatnya pendidikan seorang anak.
Irjen Pol Rudy tersenyum lega setelah bertemu Asep Abdul Muiz, kakak Buni Alaras (17), siswa yang terancam tak bisa ikut ujian, telah menerima tranfer uang di rekeningnya dari Kapolda Banten, Kamis siang (13/4/23). Kapolda Rudy diam saja ketika ditanya berapa jumlah yang ia bantukan demi Buni bisa ikut ujian. Sebaliknya, Asep Abdul Muis yang berterus terang.
“Transfer uang yang saya terima cukup besar. Bukan soal nominalnya, sebab nilainya memang lebih dari sekadar jumlahnya. Dengan uang itu, Buni Kamis (13/4/23) sudah bisa ikut ujian, seperti teman-temannya yang lain. Meski, ada catatan, Budi masih harus menjalani ujian susulan, karena ujian sudah berjalan sejak Senin, ” ucap Asep kaka Kandung dari Budi.
Perihal pendidikan, termasuk pendidikan pondok pesantren yang bertebaran di Provinsi Banten, memang menjadi perhatian besar Polda Banten di bawah kepemimpinan IJP Prof Rudy. Demikian juga dengan panti-panti asuhan anak yatim dan yatim-piatu. Ia kerap dadakan menyambangi ulama, pesantren, serta rumah-rumah yatim dan yatim piatu di daerahnya.
“Terima kasih Pak Kapolda, saya sudah terima Rp4.950.000. Kami sekeluarga mendoakan semoga Pak Kapolda bersama keluarga senantiasa dikaruniai Allah SWT kesehatan dan kelancaran tugas,” tambah Asep dengan penuh haru.
Di hati Jenderal Rudy, anak seorang jaksa (alm), pendidikan adalah kunci pembentukan mindset seseorang terkait perjalanan hidup untuk meggapai cita-citanya.
“Rencananya, saya akan ke SMK tempat Buni sekolah Jumat (14/4/23), untuk melunasi tunggakan uang sekolahnya. Ya pakai uang bantuan Pak Kapolda Rudy,” kata Asep seraya janji pekan depan akan sengaja sowan ke Kapolda
Sejak 5 Januari 2021 Rudy Heriyanto menjadi Kapolda Banten. Tiga hari kemudian (8/1/021), ia meluncurkan 12 highlight dengan nama “Pendekar (Polisi yang Ngayomi dan dekat dengan Rakyat) Banten”. Ini merupakan commander wish Kapolda yang melandasi 12 programnya.
Kata Pendekar Banten yang dipilih oleh Kapolda sendiri untuk program prioritas sepanjang kepemimpinannya, merupakan bagian pendekatan sosial, kultural, dan keagamaan di Banten.
Ke-12 program Kapolda Rudy yang di antaranya terkait dengan dunia pendidikan dan anak. Highlight Ini meliputi Ngaji Bareng Kapolda, Rukun Ulama Umaro, Yuk Ngopi Wae, dan Subuhan Keliling, Saba Pesantren, Sowan Sesepuh, Ronda Siskamling, Guyub TNI-Polri, Sinergi 3 Pilar, Warung Jumat, Polisi Sayang Anak Yatim, dan yang terakhir Penguatan Manajemen Media.