Terasmedia.co Medan – Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Bekerjasama dengan Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (KUIS) Malaysia mengadakan Seminar Internasional serta CallPaper yang diadakan selama dua hari di Kampus Utama UMSU Jalan Kapt Muctar Basri No. 3 Medan pada 28 Februari-01 Maret 2023.
Seminar Internasional dan CallPaper ini merupakan salah satu aktivitas rutin yang dilakukan FAI UMSU dari tahun ke tahun. Pada kesempatan kali ini FAI UMSU menggandeng KUIS Malaysia yang diikuti lebih dari 150 Presenter yang terdiri dari peserta KUIS Malaysia dan Dosen-dosen FAI UMSU. Dosen FAI UMSU yang ikut dalam CallPaper yakni Isra Hayati, Ahmad Afandi yang juga merupakan dosen Manajemen Bisnis Syariah FAI UMSU dan ada juga dari Prodi PAI Hasrian Rudi, Mavianti serta lainya, dipandu oleh Moderator Syahrul Amsari yang merupakan Dosen Manajemen Bisnis Syariah FAI UMSU.
Baca juga : BPJS Ketenagakerjaan Medan Utara Menyerahkan Satunan Kepada Anggota MOI
Seminar dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UMSU Prof. Dr. Muhammad Arifin itu dihadiri Dekan Fakultas Pengajian Peradaban Islam UIS DR. MD Noor Bin Husein bersama empat Keynote Speaker Prof. Madya Dr. Marian Abd Majid, Tuan Guru Basilam Dr. Zikmal Fuad, Tuan Guru Syeikh Dr. H. Jahid Bin H. Sidek Al-Khalidi dan Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam, Dr, Zailani MA serta puluhan pembentang yang berasal dari UMSU dan UIS Selangor.
Rektor I UMSU Prof. Dr. Muhammad Arifin pada pembukaan seminar itu menegaskan bahwa perkembangan Teknologi Informasi yang demikian pesat seharusnya diikuti dengan perkembangan dakwah. ” Pola dakwah harus ikut berubah untuk menjawab kebutuhan umat,” kata Muhammad Arifin. Cara-cara tradisional tetap dibutuhkan namun pemanfaatan teknologi informasi harus disahuti agar dakwah Islam mampu menjangkau covered yang lebih luas.
Muhammad Arifin menjelaskan kini banyak platform media sosial yang terbuka untuk digunakan namun ruang aplikasi yang tersedia itu belum diisi secara maksimal. Juga diingatkan, untuk mengikuti perkembangan itu maka seharusnya pendakwah adaptif dengan perkembangan media sosial.
Dr. MD Noor Bin Husein, Dekan Fakultas Pengajiana Peradaban Islam UIS Selangor, sama seperti Muhammad Airifn, juga mengingatkan bahwa ruang media sosial harus diisi dengan materi dakwah. Perlu diingat, jelas MD Noor, bahwa dakwah sesungguhnya berhadapan dengan beragam katagori umat Islam. Ada yang beragama Islam tapi tidak beramal dengan cara Islam. Peng-amalan beragamanya bermasalah. Pedakwah harus melakukan berbagai pendekatan khusus dan itu tidak mudah.
“Dakwah Islam juga menghadapi kondisi Islamophobia yang menjadikan umat non-muslim takut dan kuatir bila berhubungan dengan Islam, ini adalah sejumlah masalah yang dihadapi dakwah Islam hari ini,” kata MD Noor Bin Husein.
Seminar Internasional yang dilakukan secara bersama antara UMSU dan UIS Selangor itu menjadi penguatan kedua perguruan tinggi dalam membangun jejaring internasional.
UMSU dalam membangun kapasitasnya menjadi World Class University terus membangun jejaring internasional, khususnya dengan berbagai perguruan tinggi di kawasan Asean. (Hendro)