Terasmedia.co Lebak – Proyek drainase Jalan Raya Nasional Rangkasbitung – Cikande hancur oleh truk-truk galian tanah merah. Tepatnya di Jalan Ir Soetami, Desa Citeras, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak hancur.
Informasi yang dihimpun dari pekerja proyek drainase yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) dirusak oleh angkutan tanah merah. Menurut para pekerja angkutan truk tanah merah kerap kali pakir di bahu jalan.
Sementaraa itu, proyek Drainase sempat ditelusurii tak memiliki plang papan nama. Padahal, informasi yang didapat bahwa proyek tersebut menghabiskan anggaran miliaran rupiah.
Salah-seorang koordinator lapangan proyek drainase yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi mengatakan, drainase tersebut hancur akibat ulah truk pengangkut tanah dari galian Kampung Tutul, Desa Citeras.
“Iya kang (menyebut wartawan) ini penyebab drainase itu hancur”. (seraya mengirim bukti foto truk pengangkut tanah yang bannya masuk kedalam drainase tersebut).
“Kami lagi cari mobilnya belum ketemu, pihak pengelola armada pun belum bertanggungjawab”. Singkatnya Minggu (15/10/2023)
Di tempat yang berbeda, Ketua Koornas Banten Yusuf Reza Soleman meminta pihak penegak hukum untuk melakukan penelaahan tentang proyek tersebut. Kata Yures, apakah proyek tersebut dibawah pengawasan APH atau tidak.
“Kalau dibangun sudah hancur dan yang mengerjakannya tidak bertanggung jawab. Apalagi tidak ada papan nama, bahaya, kan publik wajib mengetahui jumlah anggarannya,” jelas Yures.
Salah seorang pengusaha Galian Tanah Merah di Lebak, Santi ketika dikonfrimasi melalui pesan Whatsap dan Sambungan selulernya masih belum memberikan tanggapanya mengenai kerusakan proyek Drainasie yang disebabkan oleh truk-truk pengangkut tanah.
Sebagai informasi, pantauan awak media truk-truk pengangkut tanah tersebut selalu melakukan pelanggaran dengan membawa muatan dengan oper kapasitas. Tak hanya itu truk-truk tanah juga kerap kali parkir sembarangan yang mengakibatkan kemacetan di Jalan Raya.