Terasmedia.co JAKARTA – Pemilihan Umum 2024 akan segera dilaksanakan di luar negeri di 128 negara perwakilan, dengan PPLN, KSK dan Pos sebanyak 3.059, memperebutkan 1.750.474 suara.
Dikarenakan tidak diberikannya ijin penyelenggaraan Pemilu di tempat umum oleh Pemerintah Cina, maka KPU RI akan melakukan pemungutan suara Pemilu 2024 di Hong Kong dan Makau melalui metode pos untuk total 164.691 pemilih yang terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT).
Para buruh migran di Hong kong dapat dikatan mulai ‘melek politik’ sejak momentum hingar-bingar Pemilu 2014. Saat itu suara terbesar diraup Jokowi hingga 80% total suara.
Jokowi menjadi magnet bagi keterlibatan buruh migran dalam politik terlihat di TPS yang berada di distrik di Victoria park. Pada Pemilu 2019 TPS bertambah menjadi tiga tempat/distrik Hong Kong yaitu Kowloon, Tsim Sha Shui , Yoen Long. Sekali lagi Jokowi menang telak.
Belum lama ini, Bustomi Hartanti (45) dari Jombang, yang bekerja di Distrik Sha tin, New Teritories dari komunitas Under The Bridge, gabungan ribuan buruh migran dan mahasiswa dari indonesia menyatakan,“Ada untung dan ruginya jika Pemilu 2024 dilaksanakan melalui pos.
Keuntungannya, tidak ada biaya transportasi untuk saksi-saksi. Kedua, Tanggal 14 Februari kebetulan hari besar dan tanggal merah di China, Hari Raya China Imlek, tidak semua kawan-kawan diberi libur oleh majikan karena justru hari sibuk menyelenggarakan perayaan Imlek, sehingga suara mereka akan ‘hangus’. Kekurangannya adalah tidak dapat memastikan kawan-kawan buruh migran mendapat surat suara. Selanjutnya, banyak buruh migran masih bingung dalam sistem pengiriman.
Ketua Gerindra DPLN sekaligus anggota GERAK 08 ini juga menyatakan bahwa harapan para BMI adalah Zero Cost dapat diterapkan sesuai aturannya.
Harapan lainnya adalah mengenai BPJS harus diterapkan sesuai yang dicanangkan, tidak memaksa BMI yg sudah berada di negara tujuan.
Misalkan jika ada kecelakaan dalam waktu libur tidak dicover, ia menyatakan hanya tokoh nasional yang tegas seperti Prabowo Subianto lah yang dapat mengurai benang kusut dunia buruh migran.
Dari Cause Way Bay, Hong Kong, Ali, seorang tokoh buruh migran yang juga relawan GERAK 08 di Hong Kong menyampaikan harapan buruh migran bahwa jika Prabowo-Gibran menang maka saatnya membenahi kebijakan-kebijakan yang mengatur buruh migran yang tumpeng-tindih.
“Misalkan tentang otoritas antara BP2MI dan Kemenaker. Banyaknya aturan-aturan belum dijalankan dengan baik seperti tentang Zero Cost, kepabean dan permasalahan lainnya masih ambigu dalam pelaksanaan” kata Ali.
“Tak dipungkiri bahwa alam 10 tahun ada perubahan-perubahan signifikan di BMI, semoga Jokowi dapat soft landing, dilanjutkan oleh Pak Prabowo untuk membenahi permasalahan buruh migran dengan tegas” imbuhnya.
Bustomi dan Ali menyatakan struktur partai dan organ relawan siap memenangkan Prabowo-Gibran dengan cara adem, gembira dan santun, gerilya sosialisasi dengan pertemuan di pasar-pasar saat belanja, di Victoria park saat liburan hari minggu dengan membagikan pin dengan mengenakan kaos Prabowo-Gibran, juga lewat media online seperti Facebook, Toktok, Instagram dengan tetap menjaga etika dan setelah hajatan politik usai, akan berteman lagi.
Sementara itu Ketua Umum Gerak 08, Revitriyoso Husodo yang juga Penanggung Jawab UMKM dan Buruh Migran Tim Golf TKN menyatakan bahwa program timnya adalah “Perlindungan, Proses Murah Dan Mudah”.
“semoga melalui rangkaian program kami, dapat menjawab hampir semua permasalahan yang dihadapi oleh buruh migran, sehingga mereka dapat bekerja dengan optimal dan menyumbangkan devisa kepada negara dengan maksimal”, jelas Revitriyoso.