Terasmedia.co Jakarta – Bawang putih atau dalam bahasa latin Allium Sativum selain digunakan sebagai bumbu yang digunakan hampir di setiap makanan dan masakan Indonesia, juga dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Tercatat telah digunakan sejak 5000 tahun lalu dalam pembuatan piramid Giza di Mesir. Richard S Rivlin menulis dalam Journal of Nutrition bila Hippocrates (seorang ahli pengobatan Mesir kuno; 460-370 SM; dikenal juga sebagai bapak pengobatan modern) memanfaatkan bawang putih untuk pengobatan berbagai penyakit seperti gangguan pernapasan, parasit, masalah pencernaan dan kelelahan.
Sejarah juga mencatat masyarakat Timur Tengan, Asia Timur dan Nepal memanfaatkan bawang putih dalam pengobatan bronkitis, hipertensi, TB, penyakit lever, cacingan, rematik, diabetes dan demam.
Pada penelitian modern ditemukan manfaat bawang putih dalam pencegahan beberapa kanker, kolesterol tinggi, hipertensi, dan penyakit jantung. Berikut beberapa manfaat lain bawang putih menurut penelitian :
1. Mengurangi Tekanan Darah Tinggi
Penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke merupakan pembunuh terbesar di dunia. Tekanan darah tinggi atau hipertensi, menjadi salah satu pemicu yang menyebabkan penyakit ini. Bawang Putih diketahui memiliki dampak yang signifikan pada pengurangan tekanan darah terhadap orang dengan tekanan darah tinggi (hipertensi). Dalam beberapa kasus, Bawang Putih sama efektifnya dengan obat-obatan biasa.
Bagi yang memiliki kolesterol tinggi, mengonsumsi bawang putih mentah setiap hari bisa menjadi obat dan mengurangi jumlah kolesterol LDL (kolesterol jahat) sekitar 10-15 persen.
2. Mencegah Risiko Kanker Paru
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Cancer Association ini juga mengungkap bahwa bawang putih memberikan efek samping saat membunuh sel kanker. Zat dalam bawang putih yang bernama diallyl sulfide (DAS), diallyl disulfide (DADS) dan diallyl trisulfide (DATS) memberikan perlindungan terhadap karsinogen,” ungkap peneliti, seperti dilansir oleh Daily Health Post
Dalam riset lain yang dilakukan selama 7 tahun tersebut peneliti mendapati, mereka yang mengonsumsi bawang putih mentah setidaknya dua kali seminggu dapat menurunkan resiko sebesar 60% terkena kanker paru. Riset ini dilakukan oleh tim dari Jiangsu Provincial Center for Disease Control and Prevention, China.
3. Kanker Otak
Zat organo-sulfur dalam bawang putih diidentifikasikan efektif menghancurkan sel-sel pada glioblastoma, salah satu tipe tumor otak yang berbahaya.
Ilmuwan di Medical University of South Carolina, Amerika Serikat melaporkan bahwa tiga jenis zat (DAS, DADS dan DATS) yang terdapat dalam organo-sulfur murni, memiliki kemampuan memberantas sel-sel kanker di otak dan DATS terbukti yang paling efektif.
4. Kanker Prostat
Dokter dari Departement of Urology, China-Japan Friendship Hospital, Beijing, China, melakukan studi evaluasi tentang hubungan konsumsi tanaman keluarga allium dengan risiko kanker prostat.
Peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi tanaman allium, terutama bawang putih, berhubungan dengan penurunan risiko kanker prostat. Riset ini dipublikasikan di Asian Pasific Journal of Cancer Prevention (2013).
5. Radang Sendi Panggul
Wanita yang mengonsumsi tanaman keluarga allium diketahui berisiko lebih rendah mengalami radang sendi (osteoarthritis). Yang termasuk tanaman allium adalah bawang putih, bawang merah, bawang bombay dan daun bawang.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Musculoskeletal Disorder ini melibatkan lebih dari 1000 wanita kembar (sehat). Ditemukan partisipan yang mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah, termasuk bawang putih, memiliki gejala osteoarthritis di panggul yang lebih sedikit.
6. Antibiotik Potensial
Menurut Journal of Antimicrobial Chemotherapy, diallyl sulfide (zat lain dalam bawang putih), diketahui 100 kali lebih efektif dibanding antibiotik untuk melawan bakteri Campylobacter, bakteri yang banyak menyebabkan infeksi saluran cerna.
Penulis senior, Dr. Xiaonan Lu, dari Washington State University, Amerika Serikat, mengatakan,” Riset ini sangat menggembirakan karena menunjukkan bila zat tersebut punya potensi untuk mengurangi penyakit yang disebabkan oleh bakteri dari lingkungan dan makanan.”
7. Mencegah Pilek
Bawang putih dipercaya dapat mencegah pilek karena diduga mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan Virus. Penelitian menemukan bahwa kandungan allicin dalam bawang putih mampu mengurangi peluang terkena pilek hingga 63%. Studi lain juga menemukan bawang putih dapat mengurangi jumlah hari sakit pilek atau flu sebesar 61% dan membuat orang yang terjangkit pilek lebih cepat sembuh dibandingkan mereka yang tidak.
8. Mendetoks Tubuh
Senyawa sulfur dalam bawang putih terbukti melindungi organ tubuh dari kerusakan dan keracunan logam berat. Studi mendapati bawang putih bisa mengurangi kadar timbal dalam darah sebesar 19%. Hal ini dapat mengurangi sakit kepala dan tekanan darah tinggi. (Hendro)