Terasmedia.co Lebak – Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya kembali membuat sensasi dengan menyetop pertanyaan sejumlah wartawan yanga hendak mempertanyakan tentang penyelesaian sengketa hak dan kepemilikan lahan sejumlah masyarakat terdampak Bendungan Karian. Pertanyaan para jurnis tersebut ditunjukan ke pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciujung, Ciliman dan Cidurian (BBWSC3).
Hal tersebut mendapatkan tanggapan keras dari Aktivis Lebak Selatan, Rizwan Komrad, Menurutnya pernyataan Bupati Lebak sangat arogan yang mencoba mendikte para jurnalis yang sedang melakukan tugasnya. Kata Rizwan, sikap Bupati Lebak yang aneh mengatur pertanyaan wartawan dan menyebut yang mewawancarai pihak BBWSC3 terlalu banyak berkicau.
“Apa masalahnya bagi Bupati saat wartawan meminta keterangan, jika ada warga pemilik lahan yang terdampak, bukankah itu kendala yang harus diselesaikan. Bupati bertahun-tahun tutup mata kepada masyarakat yang kena dampak penggusuran, sengketa hak dan kepemilikan lahan, masyarakat sampai mencari keadilannya sendiri,” kata Rizwan, Selasa (14/2).
Baca juga : Baliho Caleg Bertebaran di Dapil IV Lebak
Lebih lanjut kata Rizwan, pihaknya menilai bahwa sikap Bupati Lebak yang videonya sempat viral bukan menujukan seorang Pemimpin Lebak, melainkan tuan tanah atau feodal yang menganggap tanah di Lebak semua adalah miliknya. Kata Rizwan, Seorang pemimpin tidak boleh bebas mengatur tanpa melibatkan partisipasi masyarakat.
“Semakin terlihat kasar saat diakhir video Bupati Lebak sesumbar bahwa “DISINI KUASA SAYA”. Hal itu yang seolah-olah melegitimasi dirinya sebagai penguasa Lebak yang sombong dan angkuh,” tutur Rizwan.
Untuk diketahui, sempat beresar video Bupati Iti Octavia Jayabaya berdurasi 0.52 detik yang membubarkan sesi wawancara wartawan di halaman Pendopo Pemkab setempat, Selasa 14 Februari 2023. Bupati 2 (dua) periode itu diduga tersulut emosi, bermula ketika wartawan melakukan sesi wawancara door stop.
Dimana sejumlah wartawan di dalam video tersebut tengah mencecar pertanyaan terhadap pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciujung, Ciliman dan Cidurian (BBWSC3) terkait masih adanya persoalan sengketa lahan pada pembebasan lahan Waduk Karian. Terlihat, pada saat wawancara berlangsung, dua orang pihak BBWSC3 awalnya didampingi Asisten daerah (Asda) 1, Alkadri. Kemudian, ditengah sesi wawancara Bupati Iti datang menghampiri sesi wawancara.
“Udah-udah, wawancara yang bermaknanya aja, kan udh diberi kesempatan. Sekarang ini jangan terlalu banyak berkicau lah temen-teman ini. Jurnalis itu gunannya memfasilitasi keberlangsungan pembangunan ini,” ujar Iti yang saat itu bediri di belakang Asda 1 dan 2 orang dari pihak BBWSC3.
“Kan saya bilang, Jadi jurnalis juga harus mengadvokasi, bukan mencecar. Tanya aja progresnya seperti apa, kendalanya seperti apa? Nah kendala yang sedang dihadapi itu, temen-teman harus bisa memfasilitasi. Tapi tujuannya untuk kepentingan masyarakat. Ini proyek strategis nasional loh, jangan sampai masyarakat Lebak sendiri menghambat pembangunan itu, ” tutur Iti dalam video tersebut
Selanjutnya, Bupati Iti Octavia Jayabaya yang kerap membuat sensasi tersebut pun
meninggalkan kerumunan sesi wawancara. Dia juga meminta pihak BBWSC3 untuk segera pulang dan meninggalkan para jurnalis yang akan bertanya.
“Udah pak udah lanjut kerja, jangan banyak oceh. Udah pulang pak, pulang. Ini kuasa saya disini,” tutup Iti. (Ari/Red)