Jalan Poros Desa Cilayang Bak Kubangan Kerbau, Sulit Beraktifitas

Jalan Poros Desa Cilayang Bak Kubangan Kerbau, Sulit Beraktifitas I Teras Media

LEBAK Terasmedia.co – Sungguh miris komdisi jalan poros Desa yang menghubungkan antara Desa Cilayang dengan Desa Curugbitung Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak Banten ini, tepatnya di Kampung Bojong, Pasalnya selain kondisi curaha hujan yang cukup tinggi, kondisi jalan tersebut juga terlihat sangat memperihatinkan karena hancur dan berlumpur bak kubangan kerbau, hingga menyulitkan masyarakat sekitar untuk melakukan aktifitas sehari hari, seperti yang terpantau awak media ada 18/2/2023

Masyarakat sekitar yang melewati jalan poros Desa tersebut harus pontang panting mengendalikan kendaraannya karena licin ditambah amblas,

Salah satu pengguna jalan yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi awak media di lokasi, menuturkan,” ripuh pak , teu bisa di ucapken ku kata kata, pokonamah ripuh ( Sulit pak, pokonyamah sulit di ucapkan sama kata kata,”Ujarnya dengan bahasa sunda yang sangat kental

Bacaan Lainnya

Ditempat terpisah, Santani, Ketua RT setempat saat di konfiasi melalui sambungan Whatsappnya mengaku sangat prihatin dan kecewa, karena jalan poros desa tersebut sangat menyulitkan masyarakat ketika melakukan aktifotas

“Iya pak saya juga sangat prihatin dengan kondisi jalan seperti saat ini, padahal dulumah sebelum ancur jalan itu enak buatasyarakat melakukan akifitas sehari hari, seperti membawa hasil bumi dari kebun atau ladangnya, tidak seperti saat ini, jangankan pake kendaraan roda dua, pake roda empatpun sangat sulit dilalui,”Tuturnya

Lebih lanjut iya mengatakan, namun ya mau gimana lagi, karena kita sudah melakukan segala upaya di tempuh, namun hasilna masih seperti ini, Kami warga disini berharap agar pihak pemerintah baik Kabupaten maupun Provinsi agar dapat segera memperbaiki jalan tersebut, karena jalan tersebut sangat penting buat kami, dalam melakukan aktifitas sehari hari,” Pungkasnya

Usut punya usut, ternyata rusaknya jalan poros Desa Cilayang tersebut, diduga karena adanya mobilisasi kendaraan teronton yang mengangkut galian tanah merah

Sampai berita ini di terbitkan belum ada pernyataan resmi dari otoritas setempat

Laporan : ( Red )

Ikuti kami di Google News