KACAU, Citra Maja di Lebak Minim Kontribusi

KACAU, Citra Maja di Lebak Minim Kontribusi I Teras Media

Terasmedia.co Jakarta – Citra Maja Raya adalah pengembang Kota Baru Terpadu seluas 2.600 Hektar yang berlokasi Ciputra di Maja, Lebak Banten. Kawasan terintegrasi tersebut merangkum hunian perumahan, komersil dan fasilitas yang Lengkap dan modern.

Citra Maja Raya digagas dengan konsep TOD (Transit Oriented Development) dengan konsep EcoCulture. Namun di tengah megah dan canggihnya proyek tersebut, terdapat sisi gelap yang sedikit orang ketahui.

Menurut keterangan Yusuf, warga asli Maja, Lebak Banten, sejak proyek itu berjalan kontribusi Citra Maja Raya terhadap warga sekitar terbilang sangat-sangat minim.

Bacaan Lainnya

Baca juga :Mewujudkan Polisi Dan Masyarakat Baik Serta Disiplin

Salah satu contohnya adalah perekrutan tenaga pengamanan atau Satpam yang tidak memberdayakan warga sekitar Maja, Lebak Banten.

Menurut Yusuf, Satpam di kawasan terintergrasi Citra Maja Raya di bagi dua, yaitu PKD dan Kamlok (keamanan lokal). Namun untuk PKD, yang diberdayakan justru orang luar Maja.

“PKD itu masuk melalui yayasan dan digaji UMR. Sedangkan Kamlok di ambil dari warga sekitar. Khusus Kamlok, mereka tidak miliki legalitas seperti SK, Surat Tugas bahkan KTA.”

“Mereka (Kamlok) hanya di pakaikan seragam satpam dan digaji 1 Juta/bulan,” kata Yusuf kepada wartawan, di Jakarta (2/9/2022).

 

Bahkan menurut Yusuf, sempat terdengar statement yang sangat disayangkan keluar dari oknum Citra Maja Raya. Peristiwa itu berawal ketika sekitar 200 Kamlok dari warga sekitar minta naik upah.

“Kalo mau digaji 1 juta ya syukur. Tapi kalau gak mau silahkan berhenti,” kata Yusuf mengulangi pernyataan salah satu oknum Citra Maja Raya.

Selain soal Kamlok, Yusuf juga menyebut bahwa sub-kontraktor yang mengerjakan sejumlah proyek di kawasan terintergrasi Citra Maja Raya seperti pengelolaan sampah, parkiran dan taman, mayoritas berasal dari orang luar Maja, Lebak Banten.

“Perhatian terhadap keadaan sosial masyarakat sekitar pembangunan proyek Citra Maja Raya sejauh ini baru sebatas memberi uang ketika pembangunan dimulai.”

“Pasca itu dan hingga sekarang, bisa dibilang tidak ada lagi kontribusinya. Bahkan soal parkiran saja yang mengelola bukan warga asli Maja,” terangnya.

Yusuf melanjutkan, warga sekitar Maja, Lebak Banten hanya menjadi penonton setia di tanah kelahirannya sendiri.

“Kami semua hanya menjadi penonton di tanah kelahiran kami sendiri. Sekalinya dilibatkan, hanya menjadi Kamlok tanpa legalitas dan diupah tidak seberapa,” tambahnya.

Sebagai asli putra Maja, Lebak Banten, Yusuf mengingatkan kepada Citra Maja Raya untuk segera memberikan respon atas persoalan di lapangan tersebut.

“Bila hal ini terus dibiarkan, kesenjangan sosial yang luar biasa akan terjadi di kemudian hari. Manajemen Citra Maja Raya harus segera merespon persoalan ini secepatnya,” tegas Yusuf.

Yusuf menambahkan, banyak warga sekitar proyek fantastis tersebut yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.

“Salah satu contoh adalah Desa Gubugan Cibeureum. Desa itu berdampingan dengan proyek Citra Maja Raya. Namun banyak warga Gubugan yang menghuni rumah tidak layak huni. Ini sangat ironis,” tukasnya.

Diakhir kesempatan, Yusuf menyinggung soal Dana Corporate Social Responsibilty (CSR) atau dana tanggung jawab sosial yang seharusnya dialokasikan oleh Citra Maja Raya.

“Bukankah ada dana CSR yang bisa dipergunakan untuk pembangunan masyarakat disana, khususnya warga Desa Gubugan Cibereum yang sangat dekat dengan lokasi Citra Maja Raya?,” tanya Yusuf.

Padahal dalam undang-undang dijelaskan bahwa setiap perseroan memiliki Corporate Social Responsibility atau CSR, atau tanggung jawab sosial kepada masyarakat atau lingkungan tempatnya berdiri.

“Sifat CSR ini wajib. Apabila tidak dilakukan, perusahaan terancam terkena sanksi. Kami harap Citra Maja Raya melihat dengan jelas peraturan tersebut.”

“Bila Citra Maja Raya tidak menggubris keluhan warga ini, maka kami bersama warga sekitar Maja, Lebak Banten–akan menggelar aksi unjuk rasa untuk menjemput hak-hak warga,” pungkas Yusuf.

Ikuti kami di Google News