Terasmedia.co Jakarta – Pengurus Anak Cabang (PAC) Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten Pademangan menggelar pengajian bersama puluan anggota dan masyarakat yang ada di sekitar Ancol. Kegiatan pengajian tersebut dilakukan untuk mempererat silaturahmi sesama anggota BPPKB dan sekaligus menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
“Benar, kita adakan pengajian ini untuk mempererat tali persaudaraan antara anggota, pengurus dan masyarakat yang ada di Ancol. Apalagi sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci ramadhan,” kata Ketua PAC BPPKB Pademangan Adung Ardiansyah kepada awak media, Kamis (2/3).
Baca juga : Jaga Sinergitas, Polisi Kunjungi Ormas BPPKB Tanjung Priuk
Lebih lanjut, kata Adung pihaknya juga sangat terbuka seandainya ada warga luar dari Ancol yang ingin bergabung mengikuti pengajian bersama PAC BPPKB Pademangan. Kata Adung, pihaknya sangat membuka diri untuk menjalin silaturahmi dengan sodara-sodara yang ada di organisasi maupun di luar organisasi.
“BPPKB Pandemangan selalu terbuka dalam membangun persaudaraan maupun anggota yang ingin bergabung,” tutur Adung menjelaskan.
Dijelaksan Adung, untuk BPPKB Pademangan dia telah membuat skema agar seluruh anggota dan pengurus mencintai organisasi dengan cara pengajian. Kata Adung, dia juga menekankan agar anggota yang tergabung dan memilili KTA BPPKB harus hadir ketika organisasi memerlulan mereka.
“Intinya kita bangun organisasi lewat rapat, pengajian, persaudaraan dan kebersamaaan. Setiap sebulan sekali kita adakan pertemuan dengan anggota BPPKB Pademangan di Sekertariat Ancol,” ucap Adung.
Di tempat yang bersamaan, Suryadi (40) tahun, dia salah seorang ustad yang hadir di lokasi mengaku sangat mengapresiasi kegiatan pengajian yang dilakukan oleh BPPKB Pademangan dibawah pimpinan Adung Ardiansyah. Menurut Suryadi, dibawah pimpinan Adung, BPPKB Pademangan selalu dibuat kompak.
“Jadi ketua Adung memiliki leader yang baik, hal itu terbukti dengan berbagai kegiatan yang beliau lakukan seperti pengajian menjelang bulan puasa. Anggota selalu menghormati beliau karena dinilai mampu memanusiakan manusia,” tutup Suryadi yang biasa disapa Muslim.