TerasMedia.co, Cirebon | Lapas Cirebon sudah berdiri sejak tahun 1918 oleh Pemerintah Kolonial Belanda yang diberi nama Gevangenis En Tentfabriek Te Cheribon.
Difungsikan sebagai penjara bagi orang-orang pribumi yang melakukan tindakan kriminal maupun yang melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Tampak perbedaan photo dulu dan sekarang yang mana pada photo lawas masih banyak lahan kosong yang belum di penuhi rumah ataupun bangunan seperti pada saat ini.
Baca Ini : Lapas Cirebon Apel Renungan dan Doa Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan Kemenkumham Ke-59
Berdiri diatas tanah seluas 7,330 Ha, dengan bangunan seluas 28.153,5 m2 yang terdiri dari ruang perkantoran, kamar/blok hunian, 1 bangunan pabrik pertenunan serta dikelilingi oleh perumahan dinas petugas.
Lapas Cirebon atau masyarakat awan lebih mengenalnya dengan Lapas Kesambi. Karena berlokasi di Kelurahan Kesambi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cirebon adalah nama resmi lembaga ini.
Dalam perjalanan perkembangannya sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995, Lapas Cirebon berubah menjadi Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cirebon yang ditujukan untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana.
Bertepatan pada tanggal 27 April, Ditetapkan menjadi Hari Bakti Pemasyarakatan Indonesia.
Yang merubah stigma kepenjaraan yang sudah usang, menjadi sistem pemasyarakatan yang lebih membina narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Pada tahun 2023, Pemasyarakatan telah berusia 59 Tahun.
Sejak dilakukannya Konferensi Dinas Direktorat Pemasyarakatan pada tanggal 27 April 1964 oleh Menteri Kehakiman RI, Saharjo.
Pada tanggal 29 Maret 2001, Lapas Cirebon ditetapkan oleh Walikota Cirebon sebagai cagar budaya Kota Cirebon.
Berdasarkan Surat keputusan walikota cirebon no : 19 Tahun 2001.
Terlihat perbandingan dokumentasi dimasa lampau dengan masa sekarang.
Lapas Cirebon telah bertransformasi lebih baik, untuk memberikan pelayanan serta pembinaan kepada warga binaan pemasyarakatan.
Namun apalah daya, mesin tenun peninggalan belanda di pabrik Lapas Cirebon sudah termakan usia dan tidak dapat bersaing dengan hasil produksi dengan mesin tenun modern.
Ini Juga : Kadivpas Kanwilkumham Jabar (Kusnali) Hadiri Rangkaian Kegiatan Lebaran Di Lapas Kelas II A Subang
Maka Lapas Cirebon hanya bisa merawatnya, menjadikan memori masa lalu, serta menjadikan pembelajaran dari apa yang telah terjadi.
Marilah kita menjaga apa yang kita punya. Kelestarian Benda Cagar Budaya Adalah Tanggung Jawab Kita Bersama.
Di Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-59 ini, semoga Lapas Cirebon senantiasa menjaga karunia yang telah diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa.(Deni)