Terasmedia.co Jakarta – Aktivis dari Persaudaraan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (Persaudaraan LMND) Adi Sopianjar atau yang kerap disapa Adi Baba meluncurkan program tayangan YouTube Orkes Tv. Lewat chanel tersebut kata Baba, dia menggunakan jargon “Pertemanan Selamanya dan Politik Secukupnya”
“Jadi isi kontent yang dimuat atau di kemas ke dalam Orkes Tv tak sekedar video yang tak punya makna. Tapi harus kontent yang bermutu dan berkualitas terutama ide untuk kemajuan untuk bangsa,” kata Baba dengan penuh optimis, Rabu (7/6/2023).
Lebih lanjut kata Baba, Orkes Tv akan didorong untuk menjadi platform media yang terus berkarya menyajikan ruang demokrasi bagi narasumber yang berkualitas tanpa ada kontroveri. Tujuanya kata Baba antara lain untuk menuju indonesia yang lebih baik.
“Jadi si Narasumber harus melempar ide-ide dan gagasan ke publik agar para pemirsa yang menonton bisa melihat itu menjadi pilihan mereka,” ucap Baba yang juga merupakan lulusan dari Kampus Universitas Bung Karno tersebut.
Baba tak menampik, ketika ditanya tentang belakangan ini, program tayangan YouTube dengan format podcast bukan barang baru lagi. Kata Baba, mulai dari tema serius hingga santai bertaburan bak jamur di musim hujan.
“Jadi imbasnya, para pembuat podcast seolah ‘bertarung’ membuat konten mereka bisa menghadirkan sebuah tayangan kontroversial guna menarik pemirsa,” sebut Baba yang berkepala pelontos tersebut.
Diceritakan Baba, pihaknya sama sekalitak terpengaruh pada banyaknya selebritas seperti Deddy Corbuzier atau Refly Harun yang membuat konten podcast dengan mendatangkan narasumber. Bahkan kata Baba, mereka bisa menghadirkan tokoh-tokoh serius atau kontroversial.
“Nggak ada masalah soal itu. Selebritas mau mendatangkan tokoh serius atau sebaliknya, itu sah-sah saja dan urusan mereka,” tutur Baba yang kerap terbiasa memakan nasi padang tersebut
Pilihan nama Orkes Tv menurut Baba sebagai cerminan narasumber yang berbicara adalah orang yang punya gagasan dan ide yang layak disimak.
“Indonesia punya banyak tokoh, Para senior yang jam terbangnya sudah lebih menarik untuk disimak. Walaupun tidak tertutup kemungkinan yang muda-muda juga punya banyak hal menarik juga yang bisa disimak,” terang Baba.
Soal sukses atau tidaknya sebuah konten, Baba menyerahkan penilaian datang dari publik. Targetnya podcast ini memang siapa saja. Tak harus yang konsern pada diskusi politik atau para milenial. Publik bebas memilih, nanti diuji sendiri oleh market.
Dikatakan Baba, Walau terkesan santai, Baba mengaku tak melupakan proses kreativitas dan perencanaan yang terstruktur dalam merancang dan membuat podcast ini.
“Ada sejumlah anak muda yang mendukung saya di balik podcast ini. Mereka menyiapkan hal teknis, melakukan riset dan sejumlah hal lain terkait podcast ini,” tutup pria yang pernah menjadi pendukung Jokowi di Banten tersebut.