Terasmedia.co Serang – Dua minggu menjelang lebaran, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Banten, Fadli Afriadi melakukan pengawasan terhadap stabilits harga pangan di Pasar Rau Kota Serang, Kamis (28/3/2024). Hal tersebut dilakukan untuk memastikan harga dan pasokan pangan menjelang lebaran aman.
“Sidak ini dilakukan untuk memastikan bahwa ketersediaan pasokan pangan itu aman, terutama beras, selain pasokannya yang aman harganya juga kita pantau apakah masih tinggi atau sudah ada penurunan” ujar fadli.
Berdasarkan hasil pengawasan tersebut, harga beras terpantau mulai mengalami penurunan, hal ini terlihat dari harga yang ditawarkan oleh pedagang untuk beras medium di kisaran harga Rp 14.000/Kg.
Salah satu penyebab penurunan harga beras tersebut dikarenakan sudah mulai banyaknya stok beras yang berasal dari Petani di daerah Serang dan sekitarnya yang sudah panen. Tapi untuk beras yang berasal dari Bulog (beras SPHP) sudah hampir tiga minggu belum ada pengiriman, informasinya belum ada stok di Bulognya.
“Untuk Pasokan beras sendiri di Pasar Rau sudah mulai banyak sehingga harga juga mulai turun. Pasokan beras itu dari Petani yang sudah mulai Panen” lanjut Fadli.
“tapi kalau beras yang berasal dari Bulog sudah dua minggu lebih belum ada pengiriman” Fadli meneruskan.
Sebagai informasi, Beras SPHP adalah beras yang digulirkan pemerintah melalui Perum Bulog sejak 2023 sebagai program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Beras ini berasal dari beras cadangan pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog. Hal tersebut tentunya dilakukan dengan tujuan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras yang beredar di tingkat konsumen.
Kemudian, untuk pasokan pangan pokok lainnya seperti Telur dan Minyak goreng di Pasar Rau saat ini stok masih cukup tersedia. Selain itu, terdapat juga bahan pokok yang mengalami penurunan seperti cabai merah dan cabai rawit.
Khusus untuk pasokan beras Bulog, Ombudsman Banten akan melakukan pengawasan dan monitoring lebih lanjut, terkait tidak adanya pasokan dari Bulog kepada pedagang selama hampir tiga minggu.
“untuk beras yang berasal dari Bulog, kita coba akan lakukan pengawasan lebih lanjut untuk memastikan penyebab Bulogg tidak bisa memasok kepada pedagang, karena dengan adanya beras SPHP ini bisa menstabilkan harga beras” tutup Fadli.