Terasmedia.co Jakarta – Ada kegiatan yang menarik untuk dilihat, puluhan anak muda asik ngobrol dengan para politisi muda DKI Jakarta yang akan memasuki gelanggang politik di 2024 nanti. Dalam obrolan santai tersebu, mereka menakaman tema dialog adalah Menerka Arah Gerakan Politik Kaum Muda bertempat di area outdoor Gudda Coffee GBK Senayan.
Event yang rencananya akan dibuat rutin ini, akan berfokus memfasilitasi ruang ekspersi bagi kaum muda yang ingin bersuara dan menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada para tokoh maupun politisi yang akan bertarung di 2024.
Untuk diketahui, selain dihadiri oleh puluhan anak muda, Ngobrol santai tersebut juga dihadiri para politisi muda Jakarta diantaranya Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino, Wakil Sekretaris DPW PKB DKI Jakarta Piet Cintya Mawar, Wakil Ketua Bidang Politik DPC PDI P Jakarta Pusat Wibi Wibawanto, serta Diektur Program Perkumpulan Penggerak yang juga inisaitor acara ngobrol santai Robi Maulana
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Nasdem, Wibi Andrino menyampaikan bahwa di manapun posisi orang muda berada, baik di dalam ataupun di luar kekuasaan hendaklah tetap merdeka sejak dalam pikirin, tetap kritis dan tetap melawan ketidakadilan.
“Anak muda harus tetap kritis baik itu di dalam pemerintahan maupun berada di luar,” ucap Wibi.
Sementara itu, Wakil Sekertaros DPW PKB DKI Jakarta, Piet Cintya Mawar menambahkan dengan keterbatasan yang ada, orang muda khususnya perempuan harus bisa masuk dan terjun dalam gelanggan politik. Kata Piet, bukan hanya untuk memenehuhi kuota 30% perempuan, tapi juga berperan aktif dalam agenda perubahan.
“Perempuan juga harus menjadi agen perubahan,” tutur Piet.
Sementara itu Wibi Wibawanto berpendapat anak muda bisa berpolitik dengan caranya sendiri, dengan tidak mengekor pada senior. Salah satunya kaya Wibi dengan membuat agenda agenda politik yang lebih negpop dan kekinian.
“Dengan cara itulah kita menujukan kepada rakyat bahwa politik bisa seasik itu,” ujar Wibi.
Di tempat yang bersamaanz Robi Maulana menyatakan bahwa arah gerakan politik generasi muda tidaklah homogen, setiap individu memiliki pandangan dan prioritas yang berbeda. Oleh karena itu, kata Robi berbagai sudut pandang perlu dihormati dan diakui untuk memahami dinamika yang lebih luas dari gerakan politik generasi muda menjelang pemilu 2024.
“Banyaknya narasi yang kerap kita dengar bahwa pemilihan umum 2024 akan didominasi oleh pemilih muda hanya sebatas pada vote getter saja, melihat kondisi tersebutlah obrolan santai semalam memberikan ruang kepada kaum muda untuk mengeluarkan aspirasinya tentang kondisi politik kekinian,” jelas Robi. (Nanang)