Pj. Walikota Bertekad Jadikan Masjid Agung Al Ittihad Tangerang sebagai Pusat Peradaban Kota Tangerang
Masjid Agung Al Ittihad adalah simbol akulturasi budaya di Tangerang Raya waktu itu dan bahkan sampai sekarang. Hal itu bisa dilihat dari arsitektur bangunan dimana kubahnya berbentuk pagoda. Kita semua tahu pagoda adalah simbol dari bangsa Tionghoa (China). Artinya berdirinya masjid ini ada kontribusi dari saudara kita Tionghoa, ungkap alumni ponpes Babussalam Tangerang ini
Selain adanya akulturasi budaya, lanjut alumni UIN Syahid Jakarta ini, Tangerang juga bisa menjadi simbol multikulturalisme. Hal itu juga bisa dilihat di sekitar Masjid Al Ittihad ada Gereja Hati Santa Maria Perawan Tak Ternoda, ada klenteng Boen Tek Bio, ada Pura Agung Kertajaya, dll. Mereka semua bisa beribadah dengan tenang tidak ada yang mengganggu dan toleran antar pemeluk agama.
Setelah pembukaan acara dilanjutkan dengan buka bersama, sholat taraweh 1 juz dan tausiah agama oleh Gus Muwafiq. Acara ini dihadiri oleh semua organisasi perangkat daerah Kota Tangerang, pengurus DKM Masjid Agung Al Ittihad, Pengurus PCF NU dan Pengurus PAC se Kota Tangerang, pengurus PCNU dan MWCNU se Kota Tangerang, Ketua PC, PAC Anshor, dan Banser se Kota Tangerang, tokoh masyarakat, para hufadh (penghafal Al Qur’an), perwakilan santri dari pondok pesantren se Kota Tangerang.
Pembukaan acara Gebyar Ramadhan Kariim Al Ittihad ini di tandai dengan bacaan Bismillahirrahmanirrahim oleh Pj. Walikota Tangerang sebelum mengakhiri sambutannya.