Terasmedia.co Medan – Ketua Umum Relawan Persatuan Nasional Ikhyar Velayati menyindir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pernyataannya menyebut demokrasi di Indonesia terancam mati karena ada kekuatan yang menghalalkan segala cara dalam pilkada 2024
” heran saya, jika PDIP kalah dalam kontestasi pilkada di beberapa daerah seperti Sumut, Banten, Jateng, Jatim lalu di tuduh ada kecurangan pemilu dan serta merta negara di anggap tidak demokratis, tapi kalau PDIP menang dalam pilkada seperti di Jakarta, Bali, Riau dan daerah lainnya, maka pemilunya di anggap sudahurdil dan demokratis,” sindir relawan Prabowo Ikhyar Velayati di Medan, kamis (20/11/2024)
Ikhyar menghimbau agar elit PDIP menggunakan instrumen hukum untuk menindak lanjuti setiap dugaan kecurangan pemilu
” Sebagai warga negara Indonesia yang baik, lebih baik elit PDIP menggunakan instrumen hukum dan demokrasi yang tersedia jika menganggap ada dugaan kecurangan dalam pilkada ini, itu baru sikap kesatria dan taat konstitusi,” himbau Ikhyar
Sebelumnya di beritakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyoroti kekalahan partainya di beberapa daerah dan menyebut demokrasi terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara.
“Demokrasi kini terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara. Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara,” ujar Megawati dalam keterangan video, Rabu (27/11)
Hal ini nampak di beberapa wilayah yang saya amati terus menerus seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, hingga Sulawesi Utara dan berbagai provinsi lainnya,” imbuhnya.
Menurut aktivis 98 ini, dalam negara demokrasi juga menuntut para elit dan rakyatnya untuk siap kalah dan siap menang dalam setiap kontestasi pilkada
” Selain pemilu jurdil dan luber, demokrasi juga membutuhkan mental siap menang dan siap kalah dari elit dan rakyat nya,” ujarnya.