TerasMedia.co, LEBAK | Peresmian penggunaan fasilitas air bersih program TNI AD manunggal air dan pencanangan percepatan penurunan stunting digelar, Selasa (25/7/2023).
Adapun pusat kegiatan yang diadakan serentak di seluruh Indonesia tersebut yakni di Kampung Lebaksangka, Desa Lebakgedong, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang merupakan wilayah teritorial Korem 064/Maulana Yusuf.
Tampak masyarakat sangat antusias dan bersukacita dalam peresmian yang dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M tersebut.
Baca Juga : Camel Petir Memeriahkan Acara Lepas Sambut Pejabat Dislitbang TNI AL
Turut hadir dalam kegiatan, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko, Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Kementerian PMK Prof. Dr. Ir. R. Nunung Nuryartono.
Selain itu juga hadir Pangkostrad Letnan Jenderal Maruli Simanjuntak, Danpusterad Letjen TNI Teguh Muji Angkasa, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, jajaran TNI, Forkopimda Banten, para tokoh agama dan tokoh masyarakat di wilayah Banten.
Dalam kesempatannya, Kasad Jenderal TNI Dudung mengatakan program TNI manunggal air bersih yang dicanangkan dirinya di awal-awal menjabat sebagai Kasad adalah bentuk pengejawantahan dari pesan dan perintah Presiden RI.
“Ada perintah dan pesan yang harus dilaksanakan dari bapak Presiden kita. Beliau menyampaikan Pak Dudung, pasca Covid-19 banyak yang terdampak ada yang PHK, dan sebagainya. Hal itu berdampak ke masalah kesehatan,” katanya.
Ini Juga : Istimewa, Camel Petir : Akademi Beladiri Sejati Flight Peduli TNI AU
“Maka sejahterakan masyarakat Indonesia untuk membantu pemerintah daerah dan sejahterakan prajurit,” sambung Kasad.
Sejak menerima perintah itu, Kasad menuturkan dirinya mengeluarkan 7 perintah harian. Di mana poin ke lima dan ke tujuh berkaitan dengan masyarakat.
“Sesuai perintah harian saya, TNI harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat dan menjadi solusi. TNI harus berdampak di manapun bertugas dan ada,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kasad menjelaskan, air adalah sumber dari segala sumber kehidupan. Karenanya, dirinya menargetkan pembangunan fasilitas air bersih menjangkau seluruh wilayah khususnya wilayah terpencil.
“Target saya, wilayah terkecil yang tak terjangkau pemerintah daerah, TNI harus hadir. Babinsa harus tahu kesulitan rakyatnya. Kita berbakti untuk rakyat tidak perlu mikir,” tegas Jenderal TNI Dudung.
Baca Ini : Walikota Tanjung Balai Hadiri Acara Halal Bihalal Perkuat Sinergitas TNI – Polri
Sementara itu, Danrem 064/MY, Brigjen TNI Tatang Subarna menyampaikan ucapan terima kasih atas terlaksananya kegiatan peresmian yang berjalan aman, damai dan lancar.
Hal itu dikatakannya tidak terlepas dari campur tangan Allah SWT dan dukungan dari semua pihak.
“Saya atas nama Komandan Korem 064/MY mengucapkan hatur nuhun, terima kasih banyak. Semoga kebaikan kalian lakukan dibalas Tuhan,” ujarnya.
Jenderal bintang satu yang akrab disapa Abah itu menjelaskan pihaknya tidak mau berpikir panjang mana tahu mengetahui kesulitan rakyat.
“Tadi adalah wujud kehadiran kami di tengah masyarakat sesuai perintah Bapak Kasad. Di mana masalah air ini kan sangat vital, kesulitan air itu adalah permasalahan yang sangat luar biasa. Oleh karenanya harus segera diatasi,” terang Brigjen TNI Tatang Subarna.
Baca Ini : Karolin Desak Panglima TNI Tindak Tegas Oknum Penusuk Warga
Ia menyebut peresmian yang dilakukan bukan akhir, ini adalah awal dan kami TNI AD ada selalu hadir di tengah masyarakat.
“Manakala masyarakat memiliki kesulitan, jangan sungkan untuk berbicara pada kami. Kami akan selalu siap membantu,” tandasnya.
Diketahui, dalam peresmian penggunaan fasilitas air bersih program TNI AD manunggal air terdapat 1.345 titik mata air yang diresmikan di mana 277 titik diantaranya terhubung langsung dengan Kasad melalui video conference.
Selain itu, dalam kegiatan yang dipusatkan di Lebak juga terdapat kegiatan khitanan masal, pengobatan gratis, stand UMKM hingga bedah rutilahu untuk masyarakat tidak mampu di wilayah tersebut.