Saatnya Relawan Bersatu Mendukung Kepentingan Nasional
Lebih lanjut Yaman Pakolo selaku Sekjen GPS menyatakan bahwa organisasi yang ia tangani akan menyelenggarakan beberapa fungsi; antara lain sebagai CoE (Center of Excellence) yang akan melakukan kajian-kajian terhadap pemikiran-pemikiran Prabowo Subianto dengan melibatkan para cendekiawan sehingga dapat terwujud kesamaan persepsi yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.
Untuk itu GPS akan mendayagunakan para relawan yang secara idealis telah memberikan sumbangan-sumbangan pemikiran strategis yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Presiden Terpilih untuk melaksanakan visi-misinya.
Walau pun kelompoknya memiliki peran penting dalam mendukung Presiden Terpilih, namun GPS tidak akan memanfaatkan tokoh yang didukung tetapi sebaliknya akan memanfaatkan keunggulan-keunggulan kelompoknya untuk mendukung Presiden Terpilih.
Untuk itu, kedepannya GPS akan menimba ilmu ke berbagai pusat unggulan seperti misalnya Habibie Center yang mungkin dapat digunakan sebagai contoh untuk menginisiasi terbentuknya lembaga sejenis seperti misalnya Prabowo Center dengan tujuan untuk mengakomodasikan pemikiran-pemikiran Prabowo Subianto yang telah banyak disampaikan secara lisan maupun tulisan.
Qodar Ruslan Siregar, Waketum Bidang Kerjasama menyatakan bahwa GPS yang telah membangun jaringan di seluruh provinsi bahkan di beberapa negara lain, akan mendayagunakan para anggotanya untuk mendukung program-program nasional seperti program bela negara sebagaimana diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Untuk itu GPS akan berkolaborasi dengan ormas-ormas di bidang bela negara, seperti FBN-RI (Forum Bela Negara RI), dan tidak tertutup kemungkinan juga untuk berkolaborasi dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat seperti yang dilakukan oleh Pokdar Kamtibmas Bhayangkara sebagai organisasi dibawah bimbingan Polri serta berkolaborasi dengan lain yang sama-sama memiliki kepentingan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia sebagaimana dicita-citakan oleh Pembukaan UUD 1945.
Ormas-ormas tersebut tentunya memiliki program-program yang berbeda namun ada hal yang spesifik yang bisa dikolaborasikan sehingga akan terwujud satu kesatuan nasional sebagaimana dicita-citakan oleh Prabowo Subianto.
Walau pun pemilihan umum telah berakhir, Bang Yo masih terus akan berjuang untuk mendayagunakan para relawan dengan program-program pemberdayaan dengan memanfaatkan jaringan yang telah solid; antara lain memberikan masukan-masukan terhadap sektor-sektor riil, seperti ekonomi kerakyatan, serta edukasi masyarakat terhadap pemahaman anti korupsi, upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, perjudian online dan penyakit sosial lainnya.
Lebih lanjut, Ruslan Siregar yang memiliki pengalaman dalam repatriasi tenaga kerja bermasalah dari Malaysia juga memiliki kepedulian untuk membantu mengupayakan penyelesaian permasalahan tenaga kerja di luar negeri yang ternyata jumlahnya tidak sedikit seperti pekerja ilegal, human traficking dan permasalahan lain yang nantinya akan diwujudkan melalui pembentukan wadah semacam migran care center.
Sebagaimana diketahui bahwa pada periode Januari-Maret 2024, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melaporkan, adanya 310 aduan dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) di mana dari seluruh kasus yang diterima baru 3% aduan yang sudah ditangani dan 97% kasus lainnya masih dalam proses.
Kasus yang terbesar adalah ingin dipulangkan (27%), disusul dengan kasus gaji tidak dibayar (13%), kasus hamil dan punya anak (12%), meninggal (11%), gagal berangkat (11%), penahanan paspor oleh P3 (6%), dalam tahanan (6%), jaminan sosial PMI (5%), pekerjaan tidak sesuai (5%) dan pekerja migran yang menderita sakit (4%).
Prabowo Subianto menaruh perhatian yang sangat besar terhadap permasalahan pekerja tersebut dan sebagaimana diungkapkan oleh Juru bicara TKN Prabowo-Gibran, Hamdan Hamedan.
“Prabowo tidak senang melihat bahwa ada anak bangsa yang diperlakukan tidak adil di negeri orang” Kasus-kasus PMI tersebut tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat kompleks baik faktor yang kasat mata (tangible) maupun yang tidak kasat mata (intangible).