Sampah Berserakan Jadi Ikon Kota Palembang, DLH Sebut Kurang Armada

Sampah Berserakan Jadi Ikon Kota Palembang, DLH Sebut Kurang Armada I Teras Media

Terasmedia.co Palembang – Tingginya volume sampah di Kota Palembang tampaknya masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, pasalnya masih banyak terlihat tumpukan – tumpukan sampah yang berserakan di bahu Jalan Raya. Salahsatunya di area kawasan Jembatan Musi 6 yang merupakan salahsatu ikon Kota Palembang.

Pantauan awak media terlihat tumpukan-tumpukan sampah itu berasal dari sampah rumah tangga, hingga sampah yang di sebabkan dari para pedagang di area tersebut. Minggu (5/2/2023)

Windri Sub Koordinator (Subkor) bagian pengurangan sampah pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang saat dikonfirmasi terkait masalah ini mengatakan bahwa, area tersebut merupakan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar.

Bacaan Lainnya

“Itu biasanya TPS liar karna selama ini area itu tidak ada TPS, untuk itu kami atasnama Pemerintah berterimakasih atas informasinya, dan mungkin nanti akan dikoordinasikan ke camat, lurah setempat untuk mengatasi masalah ini”. Ujarnya saat ditemui di kantornya

Tak hanya di area Jembatan Musi 6. tumpukan sampah juga terlihat di TPS resmi yang tidak ada tempat penampungan sampah yang terletak di Jalan Beringin, Kecamatan Sukarami tidak jauh dari Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan kota Palembang, hal ini menjadi ironis mengingat sampah-sampah itu berserakan hingga ke badan jalan.

Sampah Berserakan Jadi Ikon Kota Palembang, DLH Sebut Kurang Armada I Teras Media
TPS jalan beringin

Menanggapi hal itu, Windri berdalih menurutnya hal itu terjadi karena faktor dari masyarakat yang terbiasa membuang sampah tidak pada tempatnya.

“Iya (yang di jalan beringin) itu memang TPS tapi, kadang mereka (Masyarakat) ini sambil lewat pake motor langsung main lempar – lempar, untuk bak sampah disitu memang sudah hancur.” Terangnya

Windri juga mengatakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang kekurangan prasarana dan transportasi, untuk menanggulangi sampah sebanyak 1.180 ton perhari, untuk itu ia berharap agar Masyarakat harus sadar karena, permasalahan sampah merupakan tanggung jawab bersama.

“Untuk saat ini masih kurang (armada dan prasarana dalam menanggulangi sampah) dumptruk sekarang kan ada 121 dan amrol (kontainer sampah) ada 30. Untuk itu harapan kami agar masyarakat dapat tertib membuang sampah pada tempatnya, karena sampah ini bukan tanggungjawab pemerintah saja, melainkan tanggungjawab penghasil sampah itu sendiri”. Tutupnya

Fitrian/Angga

Ikuti kami di Google News