Terasmedia.co Malang – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Malang, Edy Winarko menemui ribuan massa aksi dari Aremania di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kita Malang. Massa aksi menyampaikan tuntutannya di depan Edy Winarko agar dilanjutkan ke Kejati Jawa Timur.
“Tentu saya akan segera melakukan komunikasi dengan pimpinan (Kajati Jatim-red) tentang apa yang menjadi tuntutan dari rekan-rekan Aremania dalam mengawal kasus tragedi Kanjuruhan,” kata Edy Winarko di hadapan Aremania, Senin (31/10).
Baca juga : Antisipasi Aliran Sesat, Kejari Kota Malang Lakukan Rapat Koordinasi
Mantan Asintel Kejati Lampung tesebut mengungkapkan, bahwa saat iini berkas dari kasus tragedi Kanjuruhan masih diteliti oleh jaksa penuntut umum (JPU) Kejati Jatim. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Aremania agar bersabar.
“Mohon kesabaran untuk rekan-rekan Aremania semua, Kami dari Kejaksaan Negeri Kota Malang juga sangat mendukung Aremania dalam mengawal kasus hukum tragedi Kanjuruhan. Saya tegaskan sekali lagi, tuntutan ini akan disampaikan hari ini juga ke pimpinan,” tegas Edy lagi.
Untuk diketahuii, ribuan Aremania melakukan aksi damai jilid tiga di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Malang. Aksi demo kali ini digelar di depan Kantor Kejari Kota Malang, Jalan Simpang Panji Suroso Nomor 5.
Aksi demo ribuan Aremania masih berlangsung hingga Senin (31/10/2022) siang WIB. Massa meminta kepala kejari (kajari) agar segera berkomunikasi dengan Kejati Jatim.
Aksi demo ini mendapat dukungan Imam Hidayat, advokat yang kini menjabat sebagai Sekjen Peradi. Imam terlihat berada ditengah-tengah peserta demo berbaur dan ikut membacakan tuntutannya dihadapan Kejari Kota Malang.
Ada empat tuntunan dari Aremania yang disampaikan di depan Kantor Kejari Kota Malang. Aremania menuntut Kejaksaan agar segera mengembalikan berkas kasus tersangka tragedi Kanjuruhan ke penyidik Polda Jatim.
Massa aksi bertahan di depan kantor Kejari Kota Malang sambil menunggu kepastian dari tim korps kejaksaan terkait tuntutan yang diajukan ke Kajati Jawa Timur.
Keberadaan ribuan Aremania itu membuat arus lalu lintas di belakang Terminal Arjosari lumpuh satu jalur. Apalagi, tidak terlihat ada pengamanan dari pihak kepolisian, meski aksi berlangsung kondusif dan tertib. (Red)