Terasmedia.co Banten – Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Proovinsi Banten Virgojanti menuturkan dalam pengendalian inflasi sangat dibutuhkannya peranan semua pihak, baik itu Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten/Kota hingga stakeholder terkait. Sehingga dibutuhkannya penyatuan pemahaman dan rekomendasi dari masing-masing Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Hal itu disampaikan Virgojanti usai membuka Coaching Clinic Pelaporan dan Penyusunan Rencana Kerja TPID se-Provinsi Banten Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten di Hotel Episode, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Rabu (15/3/2023).
Baca juga : Pj Gubernur Banten Al Muktabar Ikuti Arahan P3DN Presiden Joko Widodo
“Jadi penanganan inflasi ini kalau kita tidak tangani bersama, keberhasilannya tidak akan cepat. Sehingga kegiatan hari ini dengan Coaching Clinic ini menyatukan pemahaman dan menyatukan rekomendasi, karena setiap daerah permasalahannya berbeda-beda,” ungkap Virgojanti.
Dikatakannya, dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam pengendalian inflasi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan yang dilakukan dengan baik.
“Tentunya kita berharap outcomenya adalah capaian kinerja inflasi akan lebih tercapai sesuai dengan rencana-rencana yang sudah kita bangun bersama,” katanya.
“Karena capaian inflasi Provinsi Banten merupakan agregat kondisi capaian kinerja yang ada di seluruh Kabupaten/Kota,” sambungnya.
Selain itu, ia juga berharap dengan Coaching Clinic tersebut dapat saling menguatkan satu daerah dengan daerah lainnya, sehingga mampu melakukan langkah-langkah antisipasi, seperti operasi pasar maupun pasar murah.
“Sehingga kita bisa menekan inflasi dengan bersama, maka kebutuhan bahan pangan di sana juga bisa terpenuhi,” imbuhnya.
Ini juga : Ketua DPRD Banten CMBBS SMAN Unggulan di Indonesia
Menjelang bulan Ramadan, pihaknya juga meminta TPID Kabupaten/Kota dan Provinsi Banten dapat melakukan beberapa upaya, hal itu sebagai langkah dalam rangka menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok.
“Biasanya masyarakat kita ketika mau menghadapi hari besar keagamaan ini kan kebutuhan konsumsinya suka bertambah, meski demikian jangan khawatir karena Pemerintah terus berupaya dalam memastikan ketersediaan di pasar,” jelasnya.
Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat menyampaikan coaching clinic tersebut memiliki tujuan dari bagian Capacity Building para TPID di Kabupaten/Kota dan Provinsi Banten
“Harapan kita yang pertama coaching clinic ini dalam rangka menyusun laporan, tidak hanya sebatas membuat laporan. Tetapi bagian dari assesment sejauh mana program kita dilaksanakan,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Imaduddin, coaching clinic itu juga sebagai wadah untuk bertukar informasi dan pengalaman dalam rangka pengendalian inflasi di masing-masing daerah. Selain itu juga, dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai langkah-langkah antisipasi bagi daerah.
“Kita apresiasi kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang selama ini selalu giat dan kompak, itulah keberhasilan kolaborasi yang dilakukan dalam pengendalian inflasi sehingga dapat terkendali,” tandasnya.
Sebagai informasi, kegiatan coaching clinic itu turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid dan sejumlah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten dan TPID Provinsi Banten.(Deni/red)