Terasmrdia.co LEBAK – Kondisi jalan poros desa yang menghubungkan antara Desa Cilayang dengan Desa Curugbitung Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Rusaknya jalan poros desa tersebut diduga akibat maraknya aktivitas galian tanah merah dan Bintonik yang semakin hari semakin menjamur di wilayah tersebut, sehingga tak sedikit warga masyarakat yang mengeluh.
Akibat hancurnya jalan tersebut masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas, karena jalan tersebut adalah satu-satunya akses untuk melakukan aktivitas menuju ke kota kecamatan dan kabupaten, seperti yang diungkapkan salah satu warga yang enggan namanya disebutkan, Jumat (11/11).
Baca juga : Buntut Bupati Lebak Singgung DPRD, Musa Akan Somasi Iti Octavia Jayabaya
Menurutnya, jalan tersebut sudah beberapa tahun ini kondisinya sangat memprihatinkan selain hancur jalan tersebut juga kondisinya sangat licin, karena sudah hampir tidak tersisa batu-batunya akibat maraknya galian tanah merah. Namun herannya pihak pemerintah baik desa maupun kabupaten terkesan tutup mata.
“Saya selaku warga disini sangat prihatin kang, dengan kondisi jalan seperti ini, jangankan untuk di lewati kendaraan roda empat, di lewati kendaraan roda dua saja sangat sulit kang,” terangnya.
Lebih lanjut iya mengatakan, dengan kondisi jalan seperti ini tentu sangat menyulitkan kami dalam melakukan aktivitas sehari-hari, namun herannya sampi saat ini pihak pemerintah, baik desa, kecamatan maupun kabupaten, seperti membiarkan dan tidak ada tindakan apapun terhadap pengusaha galian tanah merah tersebut.
Di tempat terpisah, menyikapi hal tersebut, Ketua Ormas Badak Banten Kecamatan Maja, Ma’rup mendesak kepada Kepala Desa Cilayang agar segera melakukan tindakan, baik penyetopan terhadap galian tanah merah maupun segera melakukan pembangunan jalan tersebut.
“Betul, kami juga sering mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait kerusakan jalan tersebut, makanya kita sengaja kemaren investigasi langsung kelapangan, dan ternyata memang benar jalan poros desa tersebut sangat memprihatinkan,” ungkapnya.
“Dengan adanya hal tersebut kami sebagai Sosial Control, mendesak kepada pemerintah baik desa, kecamatan maupun kabupaten agar segera membangun jalan tersebut, sekaligus menghentikan kegiatan galian tanah merah yang semakin marak di wilayah tersebut, jangan tutup mata, karena dampaknya sangat merugikan masyarakat,” tegas Ma’rup menambahkan.
Sementara itu Azis Akbar, Kepala Desa Cilayang, saat di konfirmasi terkait jalan tersebut membenarkan jika jalan poros desa tersebut kondisinya hancur akibat galian tanah merah.
“Memang benar kang, jalan tersebut kondisinya sangat memprihatinkan, sehingga sangat sulit dilalui oleh kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, dan kami juga sudah beberapa kali melakukan teguran kepada pihak pengusaha galian tanah tersebut,” ujarnya singkat. (RAI KUSBINI)