“Kita pilih Kampus yang duluan memberikan peluang untuk kuliah gratis yaitu UMB (Universitas Mercu Buana-red) Jakarta. Kalau kampus yang lain kan belum pasti gratis. Sementara kalau yang sekarang ditawarin oleh pak rektor itu sudah dijamin gratis sampai lulus. Kalau untuk niai rata rata saya yaitu delapan (8) sampai sembilan (9) dari setiap semester.’’ujar Hilda sambil memberikan pelajaran ke adik-adiknya.
Hilda berjanji akan membuat bangga keluarganya dan pihak sekolah yang telah memberikan kesempatan untuknya.Hilda menitihkan air mata ketika ia bercerita mengenai perjuangannya setiap hari berangkat ke sekolah. Kata Hilda, ia setiap hari selalu jalan empat (4) kilometer demi menuju sekolahnya.
“Setiap hari bangun pagi sekitar jam 05.00 Wib saya berangkat ke Sekolah, karena tidak mempunyai kendaraan terpaksa harus jalan kaki. Harapanya ketika saya diterima di Universitas Mercu Buana (UMB-red) biaya yang lain seperti keehidupan sehari-hari juga diperhatikan.’’tutur Hilda dengan nada tegas.
Hilda menyadari hanya dengan pendidikan yang tinggi lah bisa mengangkat derajat ekonomi keluarganya. Saat ini, kata Hilda keluarga yang selama ini membantunya masih sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Terkadang kata Hilda keluarganya mendapatkan bantuan dari pemerintah atau uluran tangan dari tetangga.
“Dulu memang keluarga sempat mendapatkan bantuan PKH, Cuma pada tahun 2019 sudah dicabut programnya oleh pemerintah daerah. Padahal bantuan PKH atau yang lain sangat membantu, tapi sekarang mah udah gak ada.’’beber Hilda sambil tersenyum.
Di tempat yang bersamaan, Sukanah (55) tahun yang merupakan Ibu dari Hilda mengaku, ia merasa senang ketika mendengar kabar baik bahwa anaknya (Hilda-red) bisa mendapatkan beasiswa yang diberikan oleh Kampus Universitas Mercu Buana (UMB), menurut Sukanah sudah semenjak Hilda kecil beasiswa itu dia harapkan. Sukanah menyebut sejak Hilda SD, ia selalu mendapatkan berprestasi dan mendapatkan peringkat satu (1) atau pun dua (2).
“Saya sebagai keluarga sangat senang karena Hilda bisa mendapatkan beasiswa dari UMB (Universitas Mercu Buana-red) Jakarta. Kalau untuk biasa sendiri tentu kami tidak bisa menyekolahkan Hilda sampai harus lulus Sarjana. Hilda itu anak ke sembilan (9) dari sebelas bersaudara, dia masih mempunyai dua (2) adik dibawahnya.”terang Sukanah sambil menangis terharu.