Kota Tangerang – Posyandu di Kota Tangerang terkena dampak rasionalisasi pemotongan anggaran sebesar 50% sebagai upaya penanganan Covid 19. Mirisnya anggaran itu hingga pandemi berakhir saat ini belum juga dikembalikan secara normal.
Diketahui sebelum ada Covid-19, anggaran operasional Posyandu di Kota Tangerang sebesar 2.400.000 rupiah dipangkas menjadi 700.000 rupiah, yang digunakan oleh para kader PKK untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan kegiatan Posyandu lainnya seperti tes kesehatan lansia, penimbangan balita, penyuluhan kesehatan, dan lain-lain.
Sebagai aktivis dan relawan kesehatan, Koordinator BPJS WATCH Tangerang Raya, H. Sugandi merasa miris melihat kondisi anggaran Posyandu di Kota Tangerang tersebut.
“Kalau secara logika dengan APBD Kota Tangerang yang cukup besar, seharusnya anggaran posyandu tidak terkena rasionalisasi anggaran, sebab penanganan gizi buruk, pencegahan stunting juga tidak kalah pentingnya dengan penanganan Covid-19, apalagi kan sekarang pemerintah sudah menyatakan bukan lagi pandemi,” tegas H. Gandi, Kamis (02/11/2023).
Dirinya juga menjelaskan bahwa sebagai benteng kesehatan masyarakat terdepan seharusnya Pemkot Tangerang sangat memperhatikan Anggaran Posyandu.
“Karena didalamnya ada para Kader PKK yang mayoritas kaum wanita pekerja sosial, bahkan mereka itu rela meninggalkan keluarganya demi terwujudnya kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Ditempat terpisah, salahsatu Kader PKK sangat berharap Anggaran Posyandu segera dikembalikan ke angka semula sebesar 2.400.000 Rupiah.
”Jujur mas, kami ga minta dinaikan tapi dikembalikan saja nilainya seperti sebelum Covid, kami sudah sangat senang, apalagi kegiatan posyandu dan Kader PKK selalu bertambah, tidak hanya PMT tapi sekarang ada penanganan stunting, pengecekan kesehatan lansia dll,” ucap seorang Kader Posyandu yang enggan disebutkan namanya ini. (Yud)