TERASMEDIA.CO , LEBAK – Puluhan tahun warga kampung Muhara dan Cibengkung Desa Citorek Barat Kecamatan Cibeber merindukan adanya akses jembatan permanen yang dapat di lalui oleh kendaraan roda empat, untuk mobilisasi dan mendongkrak perekonomian masyarakat.
Hal tersebut di ungkapkan , H. Karjaya, Kepala desa Citorek Barat kepada awak media saat di temui di kediamannya pada rabu (5/4/2023)
Menurut H. Karjaya, sudah puluhan tahun warga kampung Cibengkug dan Muhara, merindukan adanya pembangunan jembatan permanen agar dapat dilewati oleh kendaraan roda empat. Namun sampai saat ini pembangunan jembatan tersebut belum juga terwujud.
“Saat ini banyak warga masyarakat cibengkung yang merasa di marjinalkan oleh pemerintah, baik Kabupaten, Provinsi maupun Nasional,” Ungkapnya
Masih kata, H. Karjaya, padahal dengan adanya jembatan tersebut tentu sangat membantu masyarakat dalam melakukan aktivitas, tidak seperti saat ini, warga desa sangat kesulitan dalam melakukan aktivitas, terutama dalam mobilisasi, mengingat jembatan yang saat ini ada hanya sebatas jembatan gantung, itupun kondisinya sudah tidak terlalu baik, sehingga di warga di kampung terswbut perekonomiannya sulit berkembang, karena mobilisasinya hanya bisa di lakukan dengan mengojek ( Menggunakan roda dua ) sehingga dalam melakukan mobilisasi dari mulai angkut barang, hasil bumi maupun lainnya selalu harus mengeluarkan biaya banyak. Pihak Pemerintah Desa, setahun yang lalu sudah pernah membuat pengajuan kepada Pemerintah Kabupaten melalui Dinas PUPR Kabupaten Lebak agar dapat membangun jembatan tersebut, dan bahkan beberapa waktu lalu sudah ada pengukuran dari pihak PUPR. Namun anehnya sampai saat ini pembangunan tersebut belum kunjung di bangun.
“Kami berharap kepada Pemerintah, baik Kabupaten, Provinsi maupun Nasional agar dapat segera membangun jembatan tersebut, karena kasihan masyarakat di sini, sangat kesulitan dalam melakukan mobilisasi, meskipun ada jalan lain untuk bisa ke jalan Kabupaten namun harus memutar dengan jarak sekitar 15 kilometeran,”tandasnya
“Padahal jika ada jembatan yang bisa di lewati kendaraan roda 4, untuk sampai ke jalan Kabupaten paling hanya 3 menitan. Yang lebih mirisnya jika ada warga yang sakit atau darurat lainnya,” Pungkasnya penuh harap
( Rai Kusbini )