TERASMEDIA.CO, SUNGAIPENUH – Oknum Komisioner Bawaslu Kota Sungaipenuh inisial NV diduga telah menipu para stafnya dengan menggelapkan uang arisan bernilai puluhan juta rupiah. Uang tersebut adalah hak beberapa orang staf yang tidak dibayarkan sejak tahun 2017 yang lalu.
Informasi yang berhasil dihimpun, kegiatan arisan ini dilakukan pada saat NV menjabat sebagai anggota Panwaslu Kota Sungai Penuh tahun 2017 yang lalu dan sampai saat ini uang tersebut belum dikembalikan kepada para staf yang ikut arisan itu.
Anehnya, pada kegiatan arisan tersebut, NV tidak melibatkan keponakannya yang juga staf di Bawaslu Kota Sungaipenuh. Akan tetapi justru mewajibkan kepada staf tertentu, bahkan bagi staf yang belum berkeluarga diwajibkan ikut dua slot dengan nilai satu juta rupiah.
“Kami tidak berani menagih hak kami, karena kami selalu diancam dan diintimidasi akan dipecat dari Bawaslu,” ungkap sumber yang tidak mau namanya disebutkan.
Sumber membeberkan, jika pernah ada staf yang dipecat karena menagih uang miliknya untuk keperluan berobat.
“Tahun kemaren staf pendukung Bawaslu Kota Sungaipenuh yang dipecat oleh ibu itu (NV, red), karena yang bersangkutan menagih uang miliknya, terdesak untuk berobat”, ungkapannya lagi.
Modus yang dilakukan oleh NV menurut sumber adalah dengan cara meminjam uang pada staf yang menang, dengan dalih uang tersebut untuk keperluan kantor atau alasan perjalanan dinas. “Dan akan diganti setelah cair GU (Ganti Uang) dari provinsi,” terangnya.
Disamping info yang diterima dari anggota arisan tersebut, terasmedia.co juga menerima dokumen rekap arisan. Di dalam rekap itu tertulis 20 nama peserta arisan beserta jumlah yang disetor.
Selain itu, tertulis juga keterangan bulan dan keterangan sang pemenang arisan.
Sementara, ketika dikonfirmasi, NV enggan memberikan keterangan via WhatsApp maupun via telepon.
“Boleh ketemu langsung kita. Ke kantor saja. Biar semua staf mendengarkannya. Biar jelas. Nanti dikira saya mengada-ada,” ujarnya, Rabu (8/2/23).
Dirinya turut menggambarkan posisinya saat dikonfirmasi, sedang bersama dengan salah seorang jurnalis, sembari ngotot meminta bertemu.
“Ku tunggu sampai bisa bertatap muka ya. Saya lebih suka ketemu langsung sekalian dengan staf di kantor saya, biar jelas,” tukasnya. (ynt)