Terasmedia.co Kendal – Sebagai mahasiswa yang peduli terhadap demokrasi Indonesia, DPC GMNI Kendal mengundang seluruh perwakilan mahasiswa yang berasal dari masing-masing kampus di Kabupaten Kendal untuk ikut berpartisipasi dan berdiskusi terkait Nasionalisme dan Demokrasi dalam menyongsong Pemilihan Kepala Daerah serentak se-Indonesia. Acara diskusi berupa Seminar Kebangsaan dibuka oleh Zania Aula Dina selaku ketua DPC GMNI Kendal. Tujuan dari diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk memperkuat rasa nasionalisme serta meningkatkan kesadaran partisipasi politik khususnya di kalangan Gen-Z.
Dalam seminar ini, dihadiri oleh narasumber dari kalangan akademisi, penyelenggara pemilu, dan dari kalangan media. Beberapa narasumber tersebut diantaranya adalah Erik Ardiyanto selaku Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina Jakarta, Rizky Kustyardhi selaku Komisioner KPU Kabupaten Kendal, dan Sonakha Yuda Laksono selaku Komisioner KPID Jawa Tengah.
Ketiga narasumber tersebut menekankan kepada mahasiswa tentang peningkatan rasa nasionalisme ditengah melemahnya rasa kepedulian terhadap adanya pesta demokrasi dan peningkatan terhadap literasi digital serta peningkatan pengetahuan pemilih pemula menjelang pemilihan kepala daerah 2024.
Selain itu juga berfokus pada pencegahan apatisme politik pemilih pemula.
Dalam forum diskusi tersebut, Erik Ardiyanto selaku Dosen Ilmu Komunikasi memaparkan materi tentang cara meningkatkan nasionalisme di kalangan generasi Z.
Beliau menjelaskan bahwa nasionalisme dalam konteks ini bukanlah sekedar semangat patriotisme tetapi juga landasan moral dan budaya yang mempersatukan individu dalam sebuah identitas bangsa yang kuat.
Pada kesempatan yang sama, komisioner KPID Jawa Tengah, Sonakha Yuda Laksono, SE memaparkan materi tentang demokrasi Indonesia era post truth. Beliau menjelaskan bahwa Era post-truth adalah kondisi dimana opini publik banyak dibentuk oleh emosi dan keyakinan pribadi dibandingkan fakta objektif fenomena ini dipicu oleh penyebaran informasi yang tidak akurat melalui media sosial dan platform digital lainnya.
Di Indonesia, era post-truth juga mempengaruhi demokrasi dalam beberapa cara Hadir sebagai narasumber penutup Rizky Kustyardhi selaku komisioner KPU Kabupaten Kendal memberikan gagasanya tentang upaya pencegahan apatisme politik untuk pemilih pemula.
Pemilu dan pilkada merupakan symbol demokrasi dalam suatu negara. Fitrah demokrasi adalah memberikan ruang suara yang sebesar-besarnya bagi setiap warga negara sebagai perwujudan dari hak asasi warga negara.
Partisipasi masyarakat di dalam negara demokrasi merupakan suatu indicator penting dalam menggambarkan proses demokrasi berjalan dengan baik atau tidak, dalam artian semakin rendahnya tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan umum maka menandakan bahwa proses demokrasi berjalan dengan kurang baik begitupun sebaliknya. Oleh sebab itu partisipasi dari setiap kalangan khususnya pemilih pemula sangat diperlukan untuk mendukung terbentuknya sebuah negara demokrasi yang baik.