Terasmedia.co BEKASI – Merintis Basic industri Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bekasi (Lapas Bekasi). Salah satunya adalah produksi kuliner berupa Bakery (roti).
Kasi Kegiatan Kerja Lapas Bekasi, Bambang Febriansyah menerangkan, produksi roti ini sudah berjalan kurang lebih selama 2 minggu. Meskipun, masih dalam tahap belajar dan pelatihan, Warga Binaan Lapas Bekasi sudah bisa memproduksi lebih dari 500 pcs roti per harinya.
Bambang memaparkan, dengan melibatkan 5 (Lima) orang warga binaan, produksi roti untuk saat ini masih dipasarkan di dalam lapas.
“Untuk saat ini, masih didistribusikan di dalam lapas dengan harga murah. Alhamdulillah, semua ga tersisa,” ucap Bambang, Senin (1/8/2023)
Sementara itu, trainer pembuatan roti, Stefanus Frans Seda mengatakan, tahap produksi roti di Lapas Bekasi tidak menggunakan bahan pengawet, artinya masih menggunakan pengawet alami.
“Sehingga, roti dapat bertahan hingga 4 (empat) hari,” ujarnya.
Dia menambahkan, salah satu kendala untuk menjual adalah di pemasarannya. Walau begitu, permintaan sudah mencapai 1.000 per hari. Dan itupun masih dalam area lapas.
“di dalam lapas, kami jual dengan harga Rp. 5 ribu per pcs. Dalam produksi roti ini, kami kemas sedemikian rupa hingga kualitasnya berani,” Ujar Kasubsi Giatja Bapak Faris Sujarwo.
Ia menjelaskan, dengan tekstur lembut, dan beberapa varian yang dibuat, diantaranya isi coklat, kacang, keju, dan lain-lain, roti ini enak disantap dalam keadaan masih hangat dengan ditemani kopi.
“Jadi, seperti roti ala cafe,” pungkasnya.