TerasMedia.co, Jakarta | Membentuk Karakter Pemuda Dengan Sifat Nafi’un Li Ghairi.
Pengertian Nafi’un Li Ghairi
“Nafi’un li ghairi” adalah istilah Arab yang memiliki arti “bermanfaat bagi orang lain” atau “menghasilkan manfaat bagi orang lain”.
Dalam konteks agama Islam, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki sifat mulia, yaitu selalu berusaha untuk memberikan manfaat kepada orang lain, baik dalam bentuk material maupun non-material.
Menjadi orang baik, tidak sulit. Sebab, diam saja tanpa berbuat apa-apa sudah termasuk kategori orang baik. Tidak pernah usil dengan urusan orang lain dan ibadahnya cakep, itu sudah baik. Karena itu, menjadi orang baik saja, tidak cukup. Namun perlu ada ikhtiar untuk menjadi orang yang bermanfaat.
orang yang bermanfaat bagi sesama nilainya sangat besar di hadapan Allah. Bahkan Indikator paling baik manusia dapat kita lihat dari seberapa besar manfaat yang dia berikan pada orang lain.
Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadist :
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad,Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)
5 Bentuk Dari Sifat Nafi’un Li Ghairi Yang dapat kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
1. Ilmu Yang Bermanfaat
ilmu yang dianugerahkan Allah dapat kita bagikan kepada orang lain sehingga kita dapat menjadi bermanfaat bagi orang lain dan saat orang tersebut melakukan kebaikan dengan ilmu pemberian kita, otomatis kita juga mendapatkan pahala yang setimpal.
2. Harta Yang Bermanfaat
Dengan Harta, kita dapat menjadi bermanfaat bagi orang lain melalui penggunaan harta yang bijak. Harta yang diberikan oleh Allah dapat kita gunakan untuk membantu sesama, terutama melalui zakat, infaq, dan sedekah. Zakat adalah kewajiban yang harus dipenuhi ketika harta kita telah mencapai batas tertentu, sedangkan infaq dan sedekah memiliki ruang yang lebih luas dan tidak terbatas untuk membantu orang lain.
1. Tutur Kata Yang Baik
kita dapat menjadi bermanfaat bagi orang lain melalui kata-kata yang baik. Dengan berbicara yang Baik, memotivasi, menyenangkan, dan mengajak orang lain untuk berbuat baik, kita dapat menunjukkan sifat nafiun li ghoyi, yaitu memberikan manfaat kepada orang lain.
1. Sikap Yang Baik
kita dapat menjadi bermanfaat bagi orang lain melalui sikap kita. Sikap yang sederhana seperti keramahan dan senyum dapat menjadi cara mudah untuk memberikan kemanfaatan kepada orang lain. Dengan bersikap ramah dan tersenyum, kita dapat membuat orang lain merasa nyaman dan dihargai.
Kesimpulan
Dengan menerapkan kelima Bentuk dari sifat Nafi’un li ghairi tersebut dengan ikhlas, kita dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain dan memperoleh kebaikan dan pahala yang berlimpah dari Allah. Oleh karena itu, menjadi orang baik saja tidak cukup, kita harus berusaha untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
Penulis : Muhammad Bagas Reyvansya,
Mahasiswa STMIK TAZKIA