Gerak Nusantara Bersama Wamenperin Suarakan Hilirisasi Perkebunan

Gerak Nusantara Bersama Wamenperin Suarakan Hilirisasi Perkebunan I Teras Media
Dewan Pimpinan Pusat Yayasan Gerak Nusantara Sejahtera bersama Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia.
Ikuti kami di Google News

Terasmedia.co Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Yayasan Gerak Nusantara Sejahtera bersama struktur pengurus jaringan di lima provinsi belum lama ini mendatangi kantor Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia di bilangan Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Januari 2025 untuk melakukan pembicaraan awal upaya kerjasama menjalankan program pemerintah hilirisasi di sektor perkebunan dalam seratus hari pertama hingga lima tahun ke depan kerja kabinet pemerintahan Prabowo Gibran.

Tim Gerak Nusantara dipimpin Ketua Umum Revitriyoso Husodo disambut hangat oleh Bapak Faisol Reza, Wamenperin bersama jajarannya. Dalam pertemuan tersebut dibicarakan beberapa langkah strategis dan taktis dalam membangun hilirisasi di sektor perkebunan terutama untuk membangun industri rakyat gula merah berbahan baku limbah kelapa sawit di Pematangsiantar, Sumatera Utara, industri kopi di Jawa, Sumatera, Papua,hasil hutan di Papua Tengah dan madu Odeng dari Baduy.

Dalam kesempatan itu, Bapak Faisol Reza bertindak cepat menjembatani Koperasi Gerak Nusantara Sumut dan pihak PTPN 3 untuk memberi pasokan limbah kelapa sawit sebagai bahan baku. Selain itu, pihak Wamenperin sedang mengupayakan pengadaan alat produksi yang baik agar kuantitas dan kualitas dapat meningkat.

Bacaan Lainnya

“Untuk meningkatkan produksi akan diupayakan secara gradual mulai dari 2 ton per minggu menuju jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan lokal, dan dalam negeri” kata Wamenperin, Reza.

Ketua Gerak Nusantara Sumut, Torop Sihombing menambahkan, “pasar gula merah sawit sangat besar sebagai substitusi bagi gula merah kelapa aren yang produksinya menurun karena nira aren lebih ekonomis beralih menjadi bahan baku minuman tradisional tuak”.

Sedangkan dalam industri kopi, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan penyegar, Kemenperin, ibu Merijanti Punguan Pita menyatakan pihaknya akan upayakan kemitraan dan pelatihan bagi para pelaku industri kopi dan pengadaan alat produksi yang mumpuni agar produk kopi Indonesia dapat bersaing di pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Hal ini menjawab keluhan dari ketua Koperasi Gerak Nusantara Bekasi, David Nugroho tentang sistem produksi kopi tradisional yang kurang baik, mulai dari Teknik petik merah, penyortiran hingga proses roasting.

Untuk produk perkebunan hasil hutan di Papua Tengah, Ketua Gerak Nusantara Papua Tengah, Yusak Ernes Tebay menyatakan potensi pengembangan produk seperti buah merah, rumah semut, minyak sereh sangat besar namun memerlukaan bantuan untuk packaging dan pemasaran.

Dalam kalimat penutup, Revitriyoso Husodo menyampaikan, “potensi hilirisasi perkebunan tidak hanya menjadi produk ekspor penyumbang devisa negara, namun juga mengurangi ketergantungan impor gula, kopi dan produk obat-obatan, penetrasi pasar dalam negeri serta pemanfaatan limbah industri”.

Dan untuk upaya peningkatan pemasaran, Gerak Nusantara mengajukan kerjasama untuk menggelar rangkaian kegiatan pameran produk berupa Spice Route Expo, di dalam dan di luar negeri. Hal ini akan dibicarakan lebih lanjut pada kesempatan selanjutnya.

Pos terkait