Terasmedia.co Lebak – Saat gencarnya pembangunan infrastruktur dan program kesehatan yang dikampanyekan oleh pemerintah. Sebuah pemandangan memilukan justru terjadi di RSUD Adjidarmo. Pasien-pasien yang datang dalam kondisi darurat, dengan harapan mendapatkan pertolongan segera, justru harus menghadapi kenyataan pahit, mereka terpaksa dirawat di lantai tanpa ranjang pasien.
Beberapa pasien tampak terbaring di atas lantai dingin dengan hanya beralaskan kain tipis, sementara keluarganya hanya bisa pasrah melihat orang tercinta bertahan dalam ketidaklayakan. Suara rintihan kesakitan bercampur dengan kepanikan para keluarga yang mencoba mencari pertolongan. Namun, ranjang-ranjang pasien telah penuh, dan tidak ada lagi tempat bagi mereka selain lantai.
Pemandangan ini bukan sekadar ironi, tetapi juga sebuah tamparan keras bagi semua pihak yang bertanggung jawab atas layanan kesehatan di Kabupaten Lebak. Di mana hati nurani pemerintah? Bagaimana mungkin di era seperti sekarang, masih ada pasien yang harus menerima perlakuan seperti ini di rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat perlindungan terakhir bagi mereka.
Seruan Keras Ketua DPD Ormas KITA Lebak
Ketua DPD Ormas KITA Kabupaten Lebak, Muhamad Yusup menyampaikan keprihatinannya yang mendalam terhadap kondisi IGD RSUD Adjidarmo. Ia mengecam keras situasi ini dan meminta pertanggungjawaban dari pejabat terkait, mulai dari Direktur RSUD Adjidarmo, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, hingga Bupati Lebak.
“Kami sangat sedih sekaligus marah melihat ini. Bagaimana bisa masyarakat yang membutuhkan pertolongan malah diperlakukan seperti ini? Ini bukan sekadar masalah fasilitas, tetapi ini soal nyawa manusia! Pemerintah daerah seharusnya bertindak cepat dan tidak menutup mata terhadap penderitaan warganya,” tegas Muhamad Yusup melaui pernyatannya, Rabu (26/2/2025)
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa RSUD Adjidarmo merupakan rumah sakit rujukan utama yang seharusnya memiliki fasilitas yang memadai. Namun kenyataannya, rumah sakit ini justru menunjukkan wajah suram pelayanan kesehatan di Kabupaten Lebak.
“Apakah harus ada korban jiwa dulu baru kita bergerak? Haruskah masyarakat kecil terus-menerus menjadi korban kebijakan yang setengah hati,” katanya dengan nada geram.
Potret Buram Pelayanan Kesehatan
Kondisi seperti ini seharusnya tidak terjadi. Setiap tahun, anggaran kesehatan selalu dikucurkan oleh pemerintah, tetapi mengapa pelayanan di lapangan masih jauh dari kata layak.
Seorang keluarga pasien yang enggan disebutkan namanya menceritakan pengalaman pahitnya. Ibunya yang mengalami sesak napas terpaksa dirawat di lantai karena tidak ada ranjang yang tersedia. Ia hanya bisa menangis melihat ibunya harus bertahan dengan kondisi seadanya, sementara perawat yang bertugas juga kewalahan melayani pasien yang terus berdatangan.
“Kami datang ke rumah sakit dengan harapan mendapatkan pertolongan, tetapi malah melihat pemandangan yang menyedihkan. Ini rumah sakit atau tempat penampungan,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Kondisi ini memperlihatkan betapa rapuhnya sistem kesehatan kita. Bukan hanya karena keterbatasan fasilitas, tetapi juga karena lambannya respons dari pihak terkait dalam memperbaiki keadaan.
Tuntutan dan Solusi Konkret
Menanggapi situasi ini, Muhamad Yusup mengajukan beberapa tuntutan yang harus segera dipenuhi oleh pemerintah daerah dan manajemen RSUD Adjidarmo:
1. Segera Tambah Ranjang Pasien Pemerintah harus mengalokasikan anggaran darurat untuk menambah ranjang pasien di IGD, agar kejadian ini tidak terus berulang.
2. Perbaiki Manajemen Rumah Sakit
Evaluasi mendalam harus dilakukan terhadap sistem manajemen RSUD Adjidarmo untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan berjalan dengan maksimal.
3. Audit Anggaran Kesehatan
Transparansi dalam penggunaan anggaran kesehatan harus dibuka kepada publik agar masyarakat tahu bagaimana dana tersebut dikelola.
4. Peningkatan Kapasitas SDM dan Infrastruktur – RSUD Adjidarmo harus memperkuat tenaga medis dan fasilitas penunjang agar mampu menangani lonjakan pasien dengan lebih baik.
5. Pemerintah Harus Turun Langsung
Bupati Lebak, Kepala Dinas Kesehatan, dan seluruh pihak terkait harus segera melakukan sidak ke RSUD Adjidarmo untuk melihat langsung kondisi yang terjadi.
Harapan untuk Perubahan
Masyarakat Kabupaten Lebak tidak meminta fasilitas mewah. Mereka hanya ingin mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak, manusiawi, dan sesuai dengan hak mereka sebagai warga negara.
“Jika pemerintah tidak bisa menjamin layanan kesehatan yang baik, lalu kepada siapa lagi rakyat harus mengadu,” ucap Muhamad Yusup.
“Ormas KITA Lebak berkomitmen untuk terus mengawal masalah ini hingga ada solusi konkret dari pemerintah. Tidak boleh ada lagi pasien yang harus menderita hanya karena kelalaian dan ketidakpedulian. Karena sejatinya rumah sakit bukan tempat untuk memperpanjang penderitaan, tetapi tempat untuk memberikan harapan hidup,” tutup.