Terasmedia.co Jakarta – Solidaritas Anak Muda Indonesia Timur (SMIT) mengkritik keras perjalanan dinas yang dilakukan oleh Komisi III DPRD Kabupaten Halmahera Utara (Halut). Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua SMIT, Mesak Habari, Kamis (13/3/2025)
“Perjalanan dinas Komisi III DPRD Halut ke Jakarta adalah menjual kedaulatan legislatif. Informasi yang kami dapat bahwa agenda tersebut adalah tindak lanjut dari aspirasi dari pekerja PT. NHM (Nusa Halmahera Mineral-red) untuk menemui Dirut sekaligus Owner PT. NHM, merka malah masuk angin,” kata Mesak Habari.
Menurut Eca nama sapaan Mesak, sebagai lembaga negara seharusnya mengundang pihak perusahan PT.NHM yang di duga bermasalah, bukan sebaliknya. Kata Eca malah terlihat menghamba pada komprador nakal.
“Lembaga negara yang di junjung tinggi harkat dan martabatnya tidak bisa di jadikan alat untuk mengemis pada pemodal yang notabene adalah perusak negeri “HIBUALAMO”. “ ucap Eca.
Lanjut Eca, DPRD Halut seharusnya tidak tunduk terhadap korporasi. Tetapi harus hadir sebagai solusi untuk rakyat. Pertanyaanya kenapa DPRD tidak memanggil saja pihak perusahan, kemudian harus datang bagaikan pengemis yang lagi membutuhkan makan.
“Saya mau mengingatkan bahwa di negeri para raja tidak bisa ada raja baru yang tidak jelas asal usulnya” tegas Eca.
Terakhir kata Eca, sangat tidak masuk akal agenda komisi III DPRD Kabupaten Halut melakukan perjalanan dinas di tengah situasi ekonomi yang nyaris berbahaya. Menurut Eca, kita semua tau kondisi keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara dalam kondisi devisit dan banyaknya tunggakan yang belum dibayarkan salah satunya hak-hak ASN.
“Ada dua anggota DPRD yang bukan bagian dari komisi III sempat menyampaikan kritik keras kepada Ketua DPRD, karna melakukan perjalanan dinas. Sekarang malah ikut dalam rombongan Komisi III untuk melakukan perjalanan dinas,” tutup eca.