TerasMedia.co, Jakarta | Sejak dahulu Pemuda memiliki peranan erat terhadap perjalanan sejarah bangsa Indonesia, terutama dalam konteks perjuangan kemerdekaan. Sejak masa penjajahan, pemuda menjadi garda terdepan dalam melawan ketidakadilan dan penindasan. Di antara pemuda yang berjuang, pemuda Muslim memegang peran yang sangat penting dalam mewujudkan kebangkitan Indonesia. Pemuda Muslim bukan hanya menjadi pelopor dalam bidang politik, tetapi juga dalam bidang sosial, pendidikan, dan ekonomi. Dengan semangat perjuangan dan ideologi yang kuat, mereka membantu mempersiapkan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan yang selama ini diperjuangkan.
Pada awal abad ke-20, Ketika Indonesia masih berada di bawah penjajahan kolonial Belanda yang sangat mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Sehingga memunculkan banyak organisasi pemuda yang berjuang untuk dapat mencapai kemerdekaan, dan kebanyakan dari mereka merupakan bagian dari organisasi pemuda Muslim, seperti Sarekat Islam (SI), Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadi basis gerakan sosial dan politik yang sangat penting dalam proses kebangkitan indonesia. Mereka tidak hanya memfokuskan diri pada perjuangan kemerdekaan, tetapi juga pada pembaruan dalam bidang pendidikan dan sosial.
Dalam menghadapi tantangan zaman, pemuda Muslim harus tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip Islam yang mengajarkan keadilan, kasih sayang, dan kerja keras. Dengan semangat kebangkitan yang diwariskan oleh para pendahulu, pemuda Muslim dapat berperan aktif dalam menciptakan Indonesia yang lebih baik, lebih sejahtera, dan Menjujung tinggi Keadilan bagi semua elemen masyarakat.
Di era modern ini, pemuda Muslim memiliki tantangan baru, yaitu bagaimana membangun Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing global, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam yang membawa kedamaian dan keadilan. Sebagai generasi penerus, pemuda Muslim diharapkan mampu menjadi motor penggerak perubahan positif, baik dalam aspek teknologi, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.
Pada era persaingan digital, Pemuda harus bisa menjadi yang terdepan dalam hal daya saing digital, karena saat ini negara indonesia dalam sebuah laporan tahun 2023 yang diterbitkan oleh International Institute for Management Development (IMD), sebuah lembaga asal Swiss, Indonesia berada pada posisi ke-45 di dunia pada peringkat daya saing digital. Laporan ini merupakan bukti bahwa indonesia masih tertinggal dari negara- negara maju dalam hal bersaing di era digital oleh karena itu pemuda muslim pada era digital ini harus bisa bersaing dengan negara-negara lain dalam hal digitalisasi teknologi, sehingga kita negara indonesia dapat mengejar bahkan melampaui negara lain dalam hal daya saing digital.
sebagai generasi penerus dalam kebangkitan indonesia Pada era digital pemuda muslim harus menjadi fondasi utama bangsa dengan berbekal semangat keislaman yang kuat, gagasan yang luas, dan juga kepedulian sosial yang tinggi, Sehingga dapat melahirkan banyak solusi untuk segala permasalahan bangsa indonesia atau bahkan permasalahan di dunia. Pemuda muslim harus bisa menjadi jembatan antara era tradisionalitas dan era modernitas sekaligus menjadi motor penggerak dalam transformasi menuju indonesia yang lebih maju di era digital.
Untuk Mencapai kebangkitan Indonesia pada era digital, pemuda Muslim harus mempunyai bekal kemampuan literasi digital agar dapat bersaing di era digital. Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital. Literasi digital merupakan hal yang harus dikuasai oleh pemuda karena kemampuan literasi digital dapat mencegah kekacauan dan perpecahan karena informasi yang disampaikan. untuk mencapai kemampuan literasi digital yang baik. Aspek-aspek tersebut yaitu kultural, kognitif, konstruktif, komunikatif, kepercayaan diri, kreatif, kritis, dan bertanggung jawab. Delapan aspek itulah yang menjadikan pemuda Indonesia cerdas dalam literasi digital sehingga pemuda Indonesia dapat bersaing dengan sehat dan mencapai kebangkitan negara Indonesia pada era digital.