Terasmedia.co Lebak – Warga meminta agar Polres Lebak segera mengambil tindakan, lantaran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite langka di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Rumbut kerap habi. Namun pertalite justru lebih mudah ditemukan di pedagang bensin eceran, kendati dengan harga yang lebih tinggi.
Salah seorang warga Rumbut, Andri mengatakan dalam beberapa pekan ini, terjadi fenomena yang unik. Yakni sering kesulitan ketika akan membeli bensin jenis petraline di SPBU Rumbut. Namun di pedagang eceran justru lebih mudah ditemukan.
Sementara itu, Riswandi atau Jhonay warga Warunggunung juga mengeluhkan hal yang sama. Ketika melintas ke SPBU Rumbut dan akan mengisi bensin jenis petrallite selalu habis. Kata Jhonay, bensin di pedagang eceran uniknya selalu tersedia. Ia pun bertanya-tanya dari mana pedagang tersebut mendapat pertalite. Sebab warga pun kesulitan mendapatkan bensin tersebut.
“Yang aneh kan di SPBU Rumbut. Dibilang pertalite di SPBU kosong. Tapi di beberapa pedagang eceran yang jual pertalite. Kami kan bertanya-tanya, dimana mereka dapat pertalite,” ucap Jhonay.
Ia sendiri enggan membeli bensin di pedagang eceran. Sebab harganya lebih tinggi dibandingkan harga resmi di SPBU. Selain itu takaran di pedagang eceran tidak pasti, ditambah lagi kondisi bensin juga tak diketahui apakah murni atau telah dicampur.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD Ormas Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) Kabupaten Lebak, Muhamad Yusuf Kariana mendesak agar kepolisian menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut. Menurut Yusuf, adanya keluhan maasyarakat ini, kepolisian harus segera turun ke lapangan dan memberikan solusi tentang kelangkaan BBM jenis petrallite di masyarakat.
“Pertalite itu kan subsidi dari pemerintah. Saya kira aparat harus segera bertindak. Harus dicari sumbernya, kenapa di SPBU malah kosong. Ini kan aneh,” tegasnya.